Bijak Hadapi Badai PHK, Partai Perindo Dorong Generasi Milenial, Zilenial, dan Gen Alpha Miliki Skill Ini!
Angka pengangguran di Indonesia tercatat mencapai 7,28 juta orang atau setara 4,76 dari total angkatan kerja. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan menunjukkan peningkatan sekitar 83.000 orang dibandingkan Februari 2024. Fakta mencemaskan lainnya, sebanyak 28 dari jumlah pengangguran adalah lulusan SMA hingga perguruan tinggi, dan menandakan adanya kesenjangan serius antara pendidikan menengah dan kebutuhan dunia kerja.
Sementara itu, badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus menghantui masyarakat pekerja. Di Kabupaten Bogor saja, angka pengangguran mencapai 210.000 orang, menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu kantong pengangguran terbesar di Jawa Barat. Ini mencerminkan kondisi riil bahwa pasar kerja Indonesia belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal, terlebih bagi generasi usia produktif.
Nadiem Siap Beri Keterangan Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek Rp9,9 Triliun
"Data ini mengindikasikan bahwa bonus demografi yang akan mendatang harapannya menjadi kekuatan ekonomi, jika kondisinya seperti ini terus bisa-bisa menjadi boomerang social jika tidak diiringi dengan kebijakan penciptaan lapangan kerja dan inovasi pendidikan," tegas Wakil Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kepemudaan, Milenial, Zilenial, dan Gen Alpha, Billy Nerry Gianluca Vialli.
Baca Juga: Kemiskinan di Indonesia Melonjak 3 Kali Lipat, Nyaris Tembus 195 Juta Jiwa versi Bank Dunia
Menurutnya, generasi milenial, zilenial, hingga gen alpha saat ini menghadapi tantangan ganda: minimnya lapangan kerja dan meningkatnya kompetisi global. Dalam situasi seperti ini, hanya generasi yang adaptif, inovatif, dan memiliki literasi digital kuat yang mampu bertahan dan bersaing."Kami di Partai Perindo berharap kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program ketenagakerjaan yang sudah berjalan. Program semacam Kartu Prakerja, pelatihan vokasi, hingga inkubasi UMKM harus ditingkatkan efektivitasnya, bukan sekadar menjadi proyek citra," ujar Billy Vialli, yang akrab disapa Bang Onbillss.
Partai yang dipimpin Angela Tanoesoedibjo ini memandang bahwa transformasi ekonomi Indonesia harus dimulai dari pendekatan yang berpihak pada generasi muda: menyediakan pelatihan berbasis kebutuhan industri, mendorong entrepreneurship digital, membuka akses permodalan, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan komunitas lokal.
"Anak-anak muda kita tidak boleh hanya disuruh ‘kreatif’, mereka juga perlu difasilitasi secara nyata. Dibutuhkan sinergi antara lembaga negara, komunitas, sektor swasta, dan pendidikan tinggi untuk menjembatani ide menjadi solusi," kata Billy.
Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita, mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah, namun menegaskan pentingnya ekonomi berbasis keberpihakan. Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek statistik ketenagakerjaan, tetapi harus dilibatkan sebagai aktor utama pembangunan nasional.
"Kami di Partai Perindo akan terus mengawal isu ketenagakerjaan sebagai isu strategis pembangunan bangsa. Pengangguran bukan sekadar indikator ekonomi yang melemah, tetapi cermin masa depan bangsa yang perlu dijaga bersama," pungkasnya.