Iran Siap Blokade Selat Hormuz, IHSG dan Rupiah Ambruk Berjamaah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini, Senin (23/6). Pelemahan IHSG mengikuti pergerakan mayoritas bursa saham di Asia yang juga mengalami pelemahan, IHSG ditutup anjlok 1,74 di level 6.787.
Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG sempat melemah hingga ke level 6.745. Sementara, nilai tukar rupiah juga ditransaksikan melemah dekati level Rp16.500. Pada perdagangan hari ini rupiah ditutup melemah di level 16.480 per dolar AS.
Baca Juga:3 Alasan Iran Ancam 'Menggembok' Selat Hormuz, Salah Satunya Balasan atas Serangan AS
Analisis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebut sentimen perang setelah AS menyerang Iran, menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan di awal pekan ini. Dampak serangan AS ke Iran bukan hanya memberikan pukulan bagi pasar keuangan saja. Lebih dari itu telah memicu kenaikan harga minyak mentah dunia, dan memicu kekuatiran pasar yang lebih luas.
"Dunia saat ini sudah sangat dekat dengan kemungkinan perang dunia. Pelaku pasar saat ini tengah mewanti-wanti respon Iran yang bisa saja membuat tensi geopolitik alami peningkatan. Atau justru menggiring Negara lain masuk dalam pusaran perang yang sama. Ada ancaman inflasi tinggi yang terbuka lebar, dibarengi dengan pupusnya harapan pemulihan ekonomi dunia," kata Gunawan.Bagi pelaku pasar keuangan, perang telah menambah sentimen negatif di saat pelaku pasar juga menanti kepastian hasil negosiasi tarif yang tengah dilakukan pemerintah kita. Sementara, tidak ada agenda ekonomi besar yang dirilis. Namun koreksi yang dialami rupiah dan IHSG begitu signifikan di tengah minimnya sentimen pasar.
"Selanjutnya, agenda rilis data manufaktur AS diproyeksikan tidak akan memberikan dampak besar terhadap kinerja pasar selanjutnya. Fokus perhatian pasar masih tertuju pada Iran setelah mendapatkan serangan dari AS. Terlebih, kabar terkini dari Iran menyebutkan, parlemen Republik Islam Iran menyetujui penutupan selat hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran," terangnya.
Baca Juga:Seberapa Penting Selat Hormuz Bagi Stabilitas Ekonomi Global? Ini Analisisnya
Penutupan Selat Hormuz, lanjut Gunawan, akan memberikan sentimen negatif baru bagi pasar. Ada potensi peningkatan tekanan bagi IHSG dan Rupiah. Sementara, harga emas ditransaksikan turun dikisaran USD 3.360 per ons troy, atau sekitar Rp 1,79 juta per gram. "Karena selat Hormuz memiliki peran vital bagi sekitar seperlima perdagangan minyak dunia," jelasnya.