IHGMA Jakarta: Industri Hotel Kebut Transformasi Digital, Ini Alasannya
Transformasi digital menjadi keharusan bagi industri perhotelan di tengah dinamika layanan dan ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. Menyadari urgensi ini, Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD DKI Jakarta menggelar talkshow yang dihadiri para general manager (GM) hotel, praktisi TI, hingga pengelola operasional di area Jakarta dan sekitarnya.
Dalam diskusi bertajuk Serving Without Limits: Embracing Digital Trends in Modern Hotel Operation ini terungkap berbagai strategi konkret untuk mengintegrasikan teknologi dalam operasional hotel secara adaptif dan manusiawi. Ketua IHGMA DPD Jakarta Amanda Poetri Irawan menegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi kebutuhan nyata, bukan lagi sekadar jargon industri.
“Kami melihat banyak tantangan seperti penipuan digital hingga isu keamanan data yang bisa mencoreng reputasi hotel. Talkshow ini menjadi ruang edukatif untuk membekali para general manager agar siap memimpin transformasi, bukan sekadar mengikuti tren,” ujar Amanda dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).
Baca juga: Hotel di Jatim Mulai Kurangi Hari Kerja, Ancaman PHK Makin Nyata
Ia menambahkan, IHGMA mendorong profesionalisme para GM hotel dengan memperkuat literasi digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Talkshow yang digelar bekerja sama dengan Crayon Indonesia dan Realta Chakradarma ini juga mengulas berbagai aspek penting transformasi digital hotel, mulai dari implementasi business intelligence, dan juga perlindungan data tamu.Selain itu juga strategi mempertahankan pendapatan di tengah tantangan penurunan revenue dan gross operating profit (GOP). Sementara itu, Adham dari Crayon Indonesia menekankan pentingnya kesadaran keamanan siber di semua lini manajemen, termasuk pemahaman risiko digital yang sering diabaikan.
Sedangkan Agoes dari Realta Realta Chakradarma mempresentasikan solusi digital terintegrasi yang dirancang khusus untuk operasional hotel. “Teknologi kami tidak dimaksudkan untuk menggantikan interaksi manusia, tapi memperkuatnya. Hotel tetap harus humanis,” ujar Agoes.
Talkshow ditutup dengan sesi networking dinner yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar pelaku industri yang kini menghadapi tantangan baru dengan semangat kolaboratif dan inovatif.