Rudal-rudal Iran Kembali Hujani Israel, Ledakan Terdengar di Seluruh Wilayah Zionis

Rudal-rudal Iran Kembali Hujani Israel, Ledakan Terdengar di Seluruh Wilayah Zionis

Global | sindonews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 22:04
share

Media lokal di Israel melaporkan rudal-rudal Iran telah mengenai sasaran di seluruh negeri Zionis. Dampak rudal telah dilaporkan di wilayah Haifa di utara dan Beersheba di selatan.

Kawasan itu sering menjadi sasaran tembakan rudal Iran. Setidaknya satu rudal jatuh di Yerusalem juga.

Saluran 12 Israel melaporkan sekitar 39 rudal teridentifikasi dalam rentetan serangan ini.

Surat kabar Israel Haaretz mengutip tim medis darurat yang mengatakan dua orang, satu terluka parah dan satu terluka sedang, dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan.

Hal ini menyusul laporan tentang dampak rudal Iran di kota Israel utara.Kantor berita Reuters melaporkan ledakan telah terdengar di Yerusalem dan Tel Aviv, beberapa saat setelah militer Israel mengatakan angkatan udaranya sedang berupaya mencegat rudal yang ditembakkan Iran.

Militer Israel mengatakan pada X bahwa sistem pertahanannya sedang berupaya mencegat rudal, menyarankan warga Israel memasuki wilayah yang dilindungi.

Media lokal melaporkan sirene serangan udara berbunyi di seluruh negeri jajahan itu.

Sementara itu, Luciano Zaccara, profesor politik Teluk di Universitas Qatar, mengatakan para pejabat Eropa yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Araghchi hari ini di Jenewa memiliki pilihan yang terbatas.

Berbicara kepada Al Jazeera, ia mengatakan dengan berakhirnya mekanisme "snapback" pada bulan Oktober, yang akan mengarah pada pemulihan sanksi PBB yang dilonggarkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015, negara-negara Eropa memiliki waktu yang singkat untuk memberikan tekanan apa pun pada Iran."Mereka memberi diri mereka sendiri tenggat waktu pertengahan Agustus untuk memutuskan apakah mereka akan menerapkan mekanisme ini atau tidak," ujar Zaccara.

"Ini memberi (mereka) waktu yang sangat singkat, daya ungkit ... untuk melakukan sesuatu," papar dia.

Zaccara berpendapat "satu-satunya hal" yang dapat mereka tuju sekarang adalah meyakinkan Iran "untuk sedikit meredakan ketegangan dan duduk kembali dengan Amerika Serikat (AS) untuk merundingkan sesuatu, yang merupakan sesuatu yang menurut Araghchi tidak akan pernah mereka lakukan di bawah tekanan."

"Jadi selama Trump juga tidak mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Iran, pembicaraan ini tidak akan pernah terjadi," ujar dia.

Dia mencatat, “Dengan memberi dirinya waktu dua minggu untuk mengambil keputusan atas tindakan selanjutnya, presiden AS tersebut memberi tahu Israel, 'Baiklah, lakukan sebanyak yang Anda bisa, dan kemudian saya akan memutuskan'.”

Ia menambahkan, "Saya pikir ia (Trump) mencoba mengulur waktu, untuk melihat apa yang terjadi; ia memutuskan untuk meninggalkan Israel demi melakukan pekerjaan kotor, untuk melihat seberapa jauh Israel dapat melemahkan rezim Iran."

Baca juga: Israel Ketakutan dan Terdesak, Peringatkan Hizbullah Tidak Ikut dalam Perang Iran

Topik Menarik