Hentikan Pasokan Gas Rusia Bikin Negara UE Ini Habiskan Duit Rp298,2 Triliun
Slovakia terancam kena penalti sebesar 16 miliar euro (USD18 miliar) atau setara Rp298,2 triliun, karena memutuskan kesepakatan gas jangka panjang dengan Gazprom Rusia. Penghentian kontrak pasokan gas Rusia sejalan dengan rencana yang diusulkan Uni Eropa (UE), seperti disampaikan oleh importir gas SPP milik negara.
Di bawah rencana yang disebut REPowerEU, Brussel bertekad menghentikan ketergantungan Uni Eropa pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2028. Undang-undang kontroversial ini, didukung oleh Presiden Komisi Ursula von der Leyen, yang akan melarang kontrak gas baru dengan Rusia mulai tahun 2026 dan untuk jangka panjang hingga akhir 2027.
Baca Juga: Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Komisi Eropa sedang mempertimbangkan jalur hukum untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Eropa mengklaim force majeure, sehingga membuka peluang mengakhiri kontrak gas Rusia tanpa penalti.
Importir gas SPP sejatinya memiliki perjanjian pasokan dengan Gazprom hingga 2034. Meski pengajuan pemutusan kontrak dalam keadaan terpaksa, raksasa energi Rusia mungkin mengincar kompensasi jika larangan impor di seluruh UE mulai berlaku. Slovakia sempat berulang kali menekankan risiko memutus pasokan Rusia, dengan peringatan bahwa hal itu akan meningkatkan harga di seluruh Eropa dan merusak keamanan energi kawasan. Bersama dengan Hongaria, Austria, dan Italia, Bratislava menentang sanksi terhadap gas Rusia, yang saat ini memerlukan dukungan bulat dari semua negara anggota UE.
Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico mengkritik rencana penghapusan fase baru ini sebagai tindakan “bunuh diri ekonomi.” Namun berbeda dengan sanksi, rencana ini diharapkan bakal menjadi undang-undang perdagangan, yang memerlukan dukungan hanya 15 dari 27 anggota UE untuk disahkan, seperti dilansir Reuters.
Aturan baru soal energi di UE, membuat Slovakia menjadi sangat rentan. Negara yang tidak memiliki akses laut ini bergantung pada Rusia untuk sekitar 85 gas yang digunakannya.
Baca Juga: Negara Uni Eropa Menyalahkan Ukraina atas Terjadinya Krisis Energi
Waskita (WSKT) Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Tol Cimanggis-Cibitung Senilai Rp3,28 Triliun
Pada bulan Februari, Slovakia mulai menerima pasokan gas Rusia melalui pipa TurkStream setelah Kiev menghentikan transit gas melalui Ukraina, untuk menghindari krisis energi domestik. Negara ini sudah mengalami penurunan signifikan untuk impor gas Rusia akibat sanksi terkait Ukraina terhadap Moskow dan sabotase pipa Nord Stream pada tahun 2022.
Usulan Komisi Eropa sekarang akan melalui proses legislatif co-decision Uni Eropa, yang memerlukan persetujuan, baik dari Parlemen Eropa maupun Dewan. Lantas, mampukah Slovakia bertahan jika kehilangan pasokan energi andalan mereka.









