Pernikahan Politik Sunda Galuh dan Penunjukan Paksa Raja oleh Sanjaya

Pernikahan Politik Sunda Galuh dan Penunjukan Paksa Raja oleh Sanjaya

Nasional | sindonews | Kamis, 19 Juni 2025 - 08:00
share

Pernikahan politik dilakukan di tanah Sunda atas inisiatif Sanjaya, yang juga pendiri Kerajaan Mataram kuno. Sanjaya menikahkan raja Galuh yang baru yakni Premana Dikusuma, yang menggantikan Sanjaya sebagai tahta.

Saat itu memang sang raja masih jomblo alias lajang ketika naik jabatan jadi raja. Maka Sanjaya memiliki inisiatif untuk menikahkan keduanya demi mengikatkan dua kerajaan di Jawa bagian barat tersebut.

Premana Dikusuma Raja Galuh dinikahkan dengan Dewi Pangereyep, putri dari Anggada seorang Patih dari Kerajaan Sunda. Tak hanya itu, Sanjaya juga menunjuk putranya bernama Tamperan menjadi Patih Galuh, sekaligus memimpin pasukan Sunda yang ada di ibu kota Galuh, sebagaimana dikutip dari buku "Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran.

Baca juga: Kisah Warga Dituntun Penjaga Astral Temukan Situs Mpu Sindok hingga Keberadaan Siluman Ular

Menariknya, Premana Dikusuma memiliki alasan tak lazim ketika mau dilantik jadi raja. Padahal dirinya sebenarnya tak berminat menjadi raja. Premana Dikusuma berujar karena rasa malu dan tidak enaknya ke Sanjaya menjadikanya terpaksa naik tahta jadi raja.

Sanjaya memang dikenal memiliki wibawa, sehingga Premana tak berani menolak permintaan dari Sanjaya. Selain sifatnya yang baik hati, Sanjaya konon memiliki sikap tegas, setia terhadap pasukan, dan apabila sudah menyerang maka dia tidak kenal ampun terhadap musuh.

Tapi penolakan yang dilakukan oleh Sempakwaja dan Demunawan adalah salah satu hal berbeda. Sebab, kedua tokoh ini tergolong angkatan tua daripada Sanjaya. Makanya Sanjaya tak mau memaksakan hal itu, dan ia menghormati keputusan keduanya.

Memimpin setengah hati begitulah, deskripsi sederhana Premana Dikusuma yang jadi Raja Galuh. Posisinya tak nyaman, apalagi di saat itu ia memimpin kerajaan yang harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Sedangkan di sisi lain, Kerajaan Sunda di bawah tangan Sanjaya merupakan orang yang telah membunuh kakeknya.

Semakin hari jiwa Premana semakin keruh. Ia Seperti orang yang memiliki tekanan batin, tetapi tidak ada orang yang tepat menampung ceritanya. Hingga pada akhirnya, Premana memutuskan meninggalkan Kerajaan Galuh dan meminta restu istrinya, Pangrayep untuk bertapa di dekat perbatasan Kerajaan Sunda, Sungai Citarum.

Topik Menarik