Post-Hajj Syndrome: Psikolog IPB University Jelaskan Rasa Hampa Usai Pulang dari Tanah Suci

Post-Hajj Syndrome: Psikolog IPB University Jelaskan Rasa Hampa Usai Pulang dari Tanah Suci

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 19 Juni 2025 - 04:30
share

Pulang dari ibadah haji atau umrah seharusnya membawa kedamaian dan kebahagiaan. Namun, tak sedikit jamaah justru merasakan kehampaan, gelisah, hingga rindu mendalam terhadap suasana sakral di Tanah Suci. Fenomena ini dikenal sebagai Post-Hajj Syndrome atau Post-Umrah Syndrome.

Psikolog IPB University, Nur Islamiah menjelaskan bahwa sindrom ini merupakan bentuk transisi psikologis, emosional, dan spiritual yang kerap dialami jamaah setelah kembali ke kehidupan sehari-hari usai menunaikan ibadah besar.

Baca juga: BP Haji Sebut 2.760 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air Hari Ini“Perasaan kosong, kehilangan makna, dan penurunan semangat spiritual merupakan ciri umum yang dirasakan,” ujar dosen yang akrab disapa Bu Mia ini. Meski terdengar berat, ia menegaskan bahwa sindrom ini bukan gangguan kejiwaan, melainkan respons emosional wajar setelah pengalaman spiritual yang mendalam.

Dalam psikologi, hal ini dikenal sebagai post-event letdown, yaitu kondisi ketika seseorang merasa kehilangan arah setelah melalui momen bermakna yang menggugah jiwa. Bu Mia menambahkan, situasi ini sering kali diperparah oleh tekanan sosial yang datang setelah menyandang status “Haji” atau “Hajjah”, karena adanya ekspektasi untuk menjadi panutan religius.

Baca juga: Kepulangan Jemaah Haji, Tim Medis Standby Siang Malam di Bandara Jeddah dan MadinahSebuah studi mencatat bahwa sekitar 1–1,3 persen jamaah haji mengalami gejala psikologis ringan, seperti kecemasan, kesedihan berlebih, dan gangguan tidur setelah pulang dari ibadah. Meski jumlahnya kecil, kondisi ini penting untuk dikenali dan ditanggapi secara bijak.

Menurut Bu Mia, kunci utama mengatasi Post-Hajj Syndrome adalah dengan menyadari bahwa perjalanan spiritual sejati justru dimulai setelah kembali ke rumah. Ia menyarankan jamaah untuk melanjutkan kebiasaan ibadah dari Tanah Suci dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pameran Sejarah Kakbah di Masjidilharam Perkaya Pengalaman Spiritual Jemaah Haji

Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

1. Merutinkan salat berjamaah di masjid bagi pria2. Menjaga salat tepat waktu bagi wanita

3. Memperbanyak zikir dan membaca Al-Qur’an

4. Menulis jurnal rasa syukur

Aktif dalam kegiatan sosial dan membangun komunitas pasca-haji/umrah

“Beri ruang pada rasa rindu, karena itu bukan kelemahan. Rindu justru tanda cinta yang pernah begitu dekat dengan-Nya,” ungkap Bu Mia. Ia juga menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog bila gejala emosional terasa intens dan berlangsung lebih dari dua minggu.

Fenomena ini mengingatkan kita bahwa haji dan umrah bukan akhir dari pencarian spiritual, melainkan titik awal untuk mempertahankan nilai-nilai ibadah dalam kehidupan nyata.

Topik Menarik