Al-Azhar Cairo dan Jordan University Siap Hadir di Indonesia, Menag: Presiden Sudah Setuju

Al-Azhar Cairo dan Jordan University Siap Hadir di Indonesia, Menag: Presiden Sudah Setuju

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 18 Juni 2025 - 20:52
share

Dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi tuan rumah cabang dua universitas Islam ternama dunia: Universitas Al-Azhar Cairo dan Jordan University.

Kabar ini disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan pada Haflatul Wada’ Mahasantri Ma’had Al-Qur’an Universitas PTIQ Jakarta tahun akademik 2024/2025, Rabu (18/6/2025). Acara yang bertema “Menyiapkan generasi Qur’ani sebagai pelopor peradaban masa depan” ini berlangsung di kampus Universitas PTIQ Jakarta, Ma’had Al-Qur’an.

Baca juga: 9 IAIN Berubah Jadi UIN, Ini Daftar Lengkap 11 PTKN yang Beralih Status

“Presiden sudah setuju membuka cabang Universitas Al-Azhar Cairo di bawah naungan UIII dan juga membuka cabang Jordan University,” ujarnya, melansir laman Kemenag, Rabu (18/6/2025).

Tak hanya itu, PTIQ Jakarta juga akan diperkuat sebagai pusat pendidikan kader ulama.

Baca juga: UIN Jakarta Siap Buka Tiga Program Doktor Baru di 3 Fakultas“Insya Allah kita juga nanti akan bekerja sama dengan pendidikan kader ulama yang selama ini memang kita sudah menjadi trademark-nya PTIQ,” sambungnya.

Menag menegaskan bahwa studi Al-Qur’an merupakan identitas utama PTIQ yang tak tergantikan.

Baca juga: 7 UIN Masuk Top 100 EduRank 2024, Nomor 1 Kebanggaan Tangsel

“PTIQ ini punya ciri khas. Ahlul bait-nya PTIQ ini adalah studi Qur’annya. Yang lainnya itu adalah pelengkap, tetapi pelengkap bisa juga menjadi kebanggaan kita nantinya,”

Berdasarkan berbagai temuan, Menag menyebut banyak imam, qori, dan qoriah terbaik merupakan lulusan PTIQ.

“Pentashihan Al-Qur’an itu saya kira A-Z disitu adalah alumni-alumni PTIQ. Karena memang iya itu, profesional.”Menag juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh sivitas akademika PTIQ yang telah mengabdi dengan ketulusan hati.

“Satu hal yang tidak bisa kita ukur adalah ketulusan mereka, keikhlasan mereka membina adik-adik semuanya.”

Dalam era global saat ini, penguasaan bahasa asing menurut Menag menjadi sangat penting bagi para mahasiswa PTIQ.

“Bahasa Arab sudah di kantong anda, tapi bahasa Inggris juga harus. Karena menjadi mubalig internasional sekarang ini tidak ada cara lain kecuali harus menguasai bahasa Inggris.”

Ia juga mengumumkan kerja sama baru dengan Mesir.

“Insya Allah Menteri Agama Mesir akan mengirim seribu orang guru bahasa Arab dari Mesir untuk Indonesia. Karena itu saya mohon betul bahasa asing, bahasa Arab, bahasa Inggris ini diperkuat, diperbaiki.”Lebih lanjut, Kementerian Agama akan menjalin kemitraan strategis dengan PTIQ dan segera meresmikannya bersama Presiden.

“Kementerian Agama sekarang ini bekerjasama dengan PTIQ. Dan insya Allah dalam waktu dekat ini mudah-mudahan nanti akan diresmikan oleh Bapak Presiden,” ungkapnya.

Dalam bidang infrastruktur, Menag menyampaikan rencana pembangunan gedung baru di lingkungan PTIQ.

“Kita akan membangun kampus yang mungkin sama tingginya dengan asrama. Dengan demikian kita bisa menambah kapasitas jumlah mahasiswa kita nanti,” ujarnya.

Dari sisi akademik, Menag mengungkapkan bahwa proses pendirian Fakultas Kedokteran Gigi telah berjalan tanpa hambatan, sementara pendirian Fakultas Kedokteran Umum masih menunggu peningkatan akreditasi.

“Kalau untuk Fakultas Kedokteran Umum memang harus akreditasinya A dulu. Sementara akreditasi kita ini masih B. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akreditasi kita ini bisa menjadi A dan bisa menjadi tiket untuk membuka Fakultas Kedokteran Umum. Tapi kalau Kedokteran Gigi sudah bisa,” jelasnya.Menag juga menyampaikan kabar baik mengenai beasiswa LPDP untuk mahasiswa PTIQ.

“Pemberian beasiswa ke mahasiswa PTIQ termasuk ke luar negeri itu disetujui juga. Karena kita ada di sana sebagai pengurus LPDP. Qur’an sangat penting. Ini tidak dikurangi kuotanya. Dan alhamdulillah kita tetap mendapatkan beasiswa seperti sedia kala.”

Menutup arahannya, Menag berharap PTIQ terus melahirkan ulama-ulama berkualitas, termasuk dari kalangan perempuan.

“Sekarang terbuka peluang ulama perempuan itu bisa memimpin majelis ulama. Pendidikan kader ulama perempuan itu nilainya lebih bagus. Maka itu saya berharap banyak ananda semua. Jadilah tokoh,”

“Semoga kalian menjadi pahlawan-pahlawan Al-Qur’an di masa akan datang,” pungkasnya.

Topik Menarik