Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi, Seret Israel ke Ambang Perang Nuklir

Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi, Seret Israel ke Ambang Perang Nuklir

Global | sindonews | Selasa, 17 Juni 2025 - 08:09
share

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak mengesampingkan opsi membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Dia mengeklaim negara Islam itulah yang menginginkan perang abadi dan menyeret Tel Aviv ke ambang perang nuklir.

"Kami melakukan apa yang perlu kami lakukan," kata Netanyahu ketika ditanya ABC News apakah dia berencana untuk menargetkan Khamenei.

Ketika didesak mengenai laporan sebelumnya yang menuduh bahwa Presiden AS Donald Trump menolak rencana Israel untuk menargetkan Khamenei karena khawatir hal itu akan meningkatkan konflik, Netanyahu mengatakan: "Itu tidak akan meningkatkan konflik. Itu akan mengakhiri konflik."

Baca Juga: Trump Memveto Rencana Israel Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei

"Iran menginginkan perang abadi. Mereka membawa kami ke ambang perang nuklir," imbuh pemimpin rezim Zionis tersebut, sebagaimana dikutip dari Jerusalem Post, Selasa (17/6/2025)."Faktanya, apa yang dilakukan Israel adalah mencegah hal ini dengan mengakhiri agresi ini, dan kami hanya dapat melakukannya dengan melawan kekuatan jahat," imbuh dia, mengabaikan fakta bahwa Israel-lah yang menyerang Iran terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Netanyahu menganggap para ilmuwan nuklir Iran pantas untuk menjadi target serangan Israel. "Pada dasarnya adalah tim nuklir Hitler," ujarnya, mengacu pada diktator Nazi Adolf Hitler yang memimpin tindakan Holocaust pada jutaan umat Yahudi Eropa di masa lalu.

Netanyahu menambahkan bahwa demi kepentingan terbaik Amerika, Washington mendukung perang Israel melawan rezim Teheran.

"Hari ini, Tel Aviv. Besok, New York," katanya, seraya menambahkan, "Lihat, saya mengerti 'Amerika yang pertama'. Saya tidak mengerti 'Amerika mati'."

Netanyahu juga mengecam laporan baru-baru ini bahwa Iran berusaha mengakhiri permusuhan.

“Saya tidak terkejut. Maksud saya, mereka ingin terus melakukan pembicaraan palsu ini dengan berbohong, mencurangi, dan menipu AS. Dan, Anda tahu, kami memiliki informasi intelijen yang sangat kuat tentang itu,” katanya.Menurutnya, ini hanyalah upaya Iran untuk terus membangun persenjataan nuklir dan rudal balistiknya.

Netanyahu diminta untuk menanggapi kaum isolasionis AS, seperti komentator politik konservatif Tucker Carlson yang mengatakan bahwa AS harus “meninggalkan Israel” dan “membiarkannya berperang sendiri".

"Keterlibatan langsung AS dalam perang dengan Iran akan menjadi jari tengah di hadapan jutaan pemilih yang memberikan suara mereka dengan harapan menciptakan pemerintahan yang akhirnya akan mengutamakan Amerika Serikat,” kata Carlson.

“Kami tidak hanya melawan musuh kami. Kami melawan musuh Anda,” jawab Netanyahu.

"Demi Tuhan–mereka meneriakkan, 'Matilah Israel, matilah Amerika'. Kami hanya menghalangi jalan mereka... Ini bisa segera mencapai Amerika," lanjut Netanyahu, menyebut sentimen seperti yang diutarakan Carlson terhadap perang Israel-Iran sebagai "kebutaan total".

Ketika ditanya berapa lama perang akan berlangsung, Netanyahu menjawab bahwa dia memperkirakan pertempuran akan terus berlangsung selama diperlukan untuk menyingkirkan apa yang dia sebut sebagai "ancaman jahat" Iran.

Topik Menarik