Bolehkah mengulang-ulang Tobat? Bagaimana Hukumnya?
Melakukan perbuatan dosaberkali-kali, telah menjadi sifat dasar manusia. Berbuat kesalahan kemudian menyesal dan tobat, tetapi kemudian diulangi lagi ketika ada kesempatan. Lalu bertobat lagi, mengulang dosa lagi, bertobat lagi. Begitulah sifat dasar manusia. Yang menjadi pertanyaan, bolehkah kita mengulang-ulang tobat?
Tentang perintah bertobat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Setiap manusia pasti banyak berbuat salah dan sebaik-baiknya orang yang berbuat salah adalah orang yang sering bertobat," (HR. Tirmidzi, at-Albani dalam Al Jami Ash Shaghir, 291/18).
Apakah sering bertobatsama dengan mengulang-ulang tobat? Dikutip dari kitab 'Sabil An Najah Min Syu’mi Al Ma’shiyyah', karya Muhammad bin Abdullah As Duwaisy, dijelaska bahwa setan memang sengaja bersandar pada kelemahan manusia tersebut. Setan sengaja meyakinkan supaya manusia tidak bertobat, dan membuatnya bukan orang yang bersungguh-sungguh.
Tetapi jika manusia berpikir dengan sungguh-sungguh, ia akan mengatakan: dosa yang pertama telah berlalu dan aku telah bertobat darinya, sedangkan ini dosa yang lainnya dan aku harus bertobat darinya. Lebih baik aku meninggal dalam keadaan bertobat daripada aku mati dalam keadaan tetap melakukan dosa.Dalam Sunnah Nabawiyah ada riwayat yang menegaskan makna di atas. Dalam Ash Shahihain dari hadis Abu Hurairahradhiyallahu'anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Viral Suami Istri Main Borgol-borgolan Berujung Minta Bantuan Damkar, Warganet: Cosplay Apa Nih?
“Seorang hamba melakukan dosa, maka ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah melakukan suatu dosa, maka ampunilah!’ Tuhannya berfirman, ‘Hambaku tahu bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosanya. Aku telah mengampuni Hambaku.’ Kemudian tidak lama kemudian ia melakukan dosa lagi, maka ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah melakukan dosa lagi, maka ampunilah!’ Tuhannya berfirman, ‘Hambaku tahu bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosanya. Aku telah mengampuni Hambaku.’ Kemudian tidak lama kemudian ia melakukan dosa lagi, maka ia berkata, ‘Aku telah melakukan dosa kembali, maka ampunilah dosaku!’ Tuhannya berfirman, ‘Hambaku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosanya. Aku telah mengampuni Hambaku.’ Tiga kali; maka lakukanlah apa yang ia suka. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga:Prabowo Disarankan Pimpin Tobat Nasional
Dari Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu'anhu bahwa seorang pria datang kepada Rasulullah ﷺ seraya mengatakan “Wahai Rasulullah, salah seorang kami melakukan dosa.” Beliau bersabda, ‘Dicatat dosanya.’ Ia mengatakan, ‘Kemudian dia beristighfar dan bertaubat darinya.’ Beliau bersabda, ‘Dia diampuni dan diterima taubatnya,’ Ia berkata, “Lalu ia kembali melakukan dosa.” Beliau bersabda, ‘Dicatat dosanya.’ Ia berkata, “Kemudian beristighfar dan bertobat darinya. “Beliau bersabda, ‘Ia diampuni dan diterima taubatnya.’ Ia berkata, ‘Lalu ia kembali melakukan dosa.’ Beliau bersabda, ‘Dicatat dosanya. Allah tidak bosan sehingga kamu sekalian bosan.’ (HR. Al Hakim, 4/285)
Sinopsis Preman Pensiun X Eps 8A, Jumat 13 Juni 2025: Dipermainkan, Bima Cs Akan Buat Perhitungan
Ia berkomentar: Ini hadis shahih menurut kriteria Al Bukhari tapi keduanya (Al Bukhari dan Muslim) tidak mengeluarkannya. Disepakati oleh Adz Dzahabi, dan dikeluarkan oleh Ath Thabraniy dalam Al Kabir sebagaimana dalam Al Majma’, 10/200, dan ia menilainya sanadnya hasan)Ibnu Abi Ad Dunya dengan sanadnya meriwayatkan dari Ali radhiyallahu'anhu, Ia mengatakan, “Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.” Ditanyakan, “Jika ia mengulanginya lagi?” Ia menjawab, “Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.” Ditanyakan, “Jika ia kembali berbuat dosa?” Ia menjawab, “Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.” Ditanyakan, “Sampai kapan?” Dia menjawab, “Sampai setan berputus asa.”
Pernah ditanyakan kepada Al Hasan, “Kenapa salah seorang dari kita tidak malu kepada Tuhannya, dia memohon ampunan dari dosanya kemudian mengulangi lagi, beristighfar kemudian mengulanginya lagi.” Ia menjawab, “Setan ingin menanamkan demikian kepada kalian. Karena itu, janganlah kalian bosan beristighfar.”
Baca juga:Bagaimana Cara Mengetahui Tobat Kita Diterima Allah SWT? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Wallahu A'lam