Prabowo Pilih Temui Putin di Rusia, Absen KTT G7 Kanada
Presiden Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 18–20 Juni 2025. Kunjungan ini dilakukan atas undangan resmi pemerintah Rusia dan mencakup agenda pembicaraan bilateral serta partisipasi dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
Keputusan ini sekaligus menandai ketidakhadiran Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada, meski ia menerima undangan langsung dari Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Absennya Presiden RI dari forum negara-negara maju ini memunculkan pertanyaan seputar arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Presiden baru saja menerima telepon dari Perdana Menteri Kanada dan menyampaikan dukungannya terhadap pertemuan G7," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat dalam konferensi pers dikutip dari SCMP, Jumat (13/6). "Namun, Presiden tidak akan hadir secara langsung."
Baca Juga:Airlangga Bocorkan Isi Percakapan Telepon Trump dengan Prabowo
Kementerian Luar Negeri Indonesia belum mengonfirmasi apakah Prabowo akan mengikuti pertemuan G7 secara virtual atau menunjuk delegasi pengganti. Di sisi lain, Perdana Menteri India Narendra Modi telah memastikan kehadirannya, sebuah langkah penting di tengah upaya pemulihan hubungan India-Kanada yang sempat renggang.Indonesia secara tradisional menganut kebijakan luar negeri bebas aktif dan tidak berpihak pada blok manapun. Pemerintah menegaskan bahwa kunjungan ke Rusia telah dijadwalkan jauh sebelum undangan G7 diterima. Namun, pilihan untuk mendahulukan pertemuan dengan Putin tetap menyulut spekulasi arah diplomasi Indonesia ke depan.
Sejak terpilih sebagai Presiden RI, Prabowo menunjukkan keinginan mempererat hubungan dengan berbagai negara besar, termasuk Rusia. Ia pernah bertemu Putin pada 2023 dan mengajukan usulan perdamaian untuk konflik Ukraina, yang dinilai mencerminkan kedekatan pandangannya dengan Moskow.
Usulan itu mencakup gencatan senjata, pembentukan zona penyangga yang diawasi PBB, serta referendum di wilayah yang dikuasai Rusia. Meskipun menuai kritik dari Barat, langkah tersebut mempertegas posisi Indonesia sebagai pihak yang berusaha menjembatani konflik global, meski cenderung tidak menentang Rusia secara terbuka.
Pada Desember tahun lalu, Prabowo juga menjamu Kepala Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Jakarta. Pertemuan itu membahas kerja sama militer dan menjadi salah satu lawatan pejabat tinggi Rusia ke Asia Tenggara sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Dalam kunjungannya pekan depan, Prabowo dan Putin diperkirakan akan membahas berbagai bentuk kerja sama bilateral, termasuk bidang pertahanan, transportasi, dan pendidikan. "Isu-isu strategis menjadi perhatian bersama dalam pertemuan ini," ungkap Rolliansyah.Baca Juga:Penuhi Undangan Putin, Prabowo Terbang ke Rusia Pekan Depan
Selain ke Moskow, Prabowo dijadwalkan singgah di Singapura untuk bertemu Perdana Menteri Lawrence Wong sebelum melanjutkan perjalanan ke Rusia. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan regional sekaligus menjaga keseimbangan dalam peta diplomasi global.
Kunjungan ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap berusaha menjaga otonomi diplomatiknya di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks, terutama di tengah rivalitas antara blok Barat dan negara-negara Timur.