Momen Mencekam Angela Gilsha Dikejar Kapal Misterius usai Tinjau Tambang Nikel di Raja Ampat

Momen Mencekam Angela Gilsha Dikejar Kapal Misterius usai Tinjau Tambang Nikel di Raja Ampat

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 11 Juni 2025 - 21:20
share

Angela Gilsha membagikan pengalaman dramatis dan mencekam saat dirinya berkunjung ke kawasan tambang nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya. Ia mengungkap bagaimana kunjungannya ke Pulau Kawe justru berubah menjadi pengalaman yang membuat jantung berdebar setelah dirinya dan rombongan dikejar oleh kapal tak dikenal.

Angela memulai ceritanya dengan penuh kekaguman terhadap keindahan alam Raja Ampat yang luar biasa memesona. Ia menyebut Pulau Kawe sebagai surga yang terasa seperti dunia fantasi, dengan pasir putih bersih, terumbu karang berwarna neon yang bersinar terang, dan ikan-ikan yang berenang bebas dengan warna-warna cerah yang membuat laut seolah hidup.

"Tadi kita ke sebuah pulau. Lalu pulau itu benar-benar indah banget. Rasanya kayak unreal ada di situ. Pasir putih, koralnya warna neon, warna-warni," kata Angela dikutip dari Instagram @greenpeaceid, Rabu (11/6/2025).

"Semua ikan warna-warni ada di situ, lagi makan makanan yang ada di koral. Pokoknya benar-benar rame banget itu lautan sama ikan warna-warni. Cantik banget," sambungnya.

Baca Juga:Angela Gilsha Suarakan Tagar #SaveRajaAmpat, Soroti Dampak Tambang Nikel yang Lukai Alam Papua

Foto/Instagram @greenpeaceid

Namun, momen penuh kedamaian itu berubah drastis ketika ia melanjutkan perjalanan ke pulau lain yang berlokasi tak jauh dari sana. Di lokasi tersebut, Angela menyaksikan secara langsung kondisi yang membuat hatinya miris. Di mana atas pulau terlihat sudah rusak, terkikis akibat aktivitas tambang nikel, tanah terlihat terkelupas, dan alat-alat berat tampak mendominasi pemandangan.

Pantai yang semula berpasir putih kini berubah warna menjadi cokelat, dan air laut pun menjadi keruh akibat limpasan sedimen dari hujan deras malam sebelumnya yang mengalir langsung ke laut. Kondisi ini merusak ekosistem terumbu karang dan menyebabkan ikan-ikan menghindar dari area tersebut.

"Setelah kita dari pulau itu, kita pindah ke pulau satu lagi yang ada di belakangnya. Di situ aku lihat secara langsung dengan mata kepala sendiri. Pulau yang setengahnya, bagian atasnya itu udah terkeruk, sudah berupa tanah-tanah, dan sudah banyak alat-alat berat di situ," jelasnya.

"Dan di sekitar pantainya juga pasirnya sudah cokelat, dan airnya juga sudah keruh karena semalam kan hujan deras. (Sedimen) pasir dari atas itu semuanya masuk ke laut dan itu merusak koral-koral, dan ikan tidak mau tinggal di situ," lanjutnya.Baca Juga:Angela Gilsha Gugup Sinetron Cinta Berakhir Bahagia Tayang Perdana

Saat sedang berada di lokasi tambang tersebut, Angela dan timnya tiba-tiba mendengar suara klakson mobil yang dibunyikan berkali-kali dari arah atas pulau. Sontak saja, situasi tersebut mendadak berubah menjadi mencekam.

"Di situ ada security yang kalksonin mobilnya dari atas pulaunya. Tin, tin, tin, keras banget. Di situ aku mulai panik dong. Kenapa kita ditin-tinin. Ini kan legal ya? Ini legal kan di sini?" ujarnya.

"Terus kenapa emangnya, nggak boleh lihat? Nggak lama kita pergi dari situ, kita kira aman nih. Oh ya udah," tambahnya.

Ketegangan belum selesai sampai di situ. Ketika rombongan Angela mencoba meninggalkan lokasi untuk kembali ke tempat semula, mereka dikejutkan dengan kemunculan sebuah kapal kecil yang tiba-tiba mengikuti dari kejauhan.Baca Juga:Akui Tak Punya Agama tapi Percaya Tuhan, Begini Cara Angela Gilsha Beribadah

Angela sempat mengira kapal tersebut hanya penasaran atau sekadar menakut-nakuti. Namun, kapal itu terus mengikuti mereka dalam jarak yang cukup jauh hingga membuat seluruh rombongan merasa tidak aman.

"Ternyata kita dikejar sama ada kapal, aku nggak tahu. Kirain kayak ini kan pengalaman pertama aku ikut kayak gini kan. Aku kira boatnya itu paling nakut-nakutin doang, atau kepo kan ini siapa," ungkapnya.

"Tapi ternyata kita benar-benar diikutin sampai jauh banget. Bener-bener kita udah mau nyampe itu kayak, 'masih ada nggak ya kapalnya'. Karena keliatan banget kapalnya kecil banget ngikutin kita dari jauh dan nggak nyerah nih," imbuhnya.

Dengan pengalaman langsung yang dibagikan secara emosional oleh Angela, peristiwa ini kembali memperkuat desakan banyak pihak terhadap perlunya pengawasan ketat terhadap tambang-tambang nikel di wilayah konservasi. Termasuk perlindungan nyata terhadap warisan alam Indonesia yang tak ternilai.

"Sumpah tadi adalah momen yang paling deg-degan dalam hidup aku," tandasnya.

Topik Menarik