Aroma Mencurigakan di Balik Bidding Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Irak Desak AFC-FIFA Transparan

Aroma Mencurigakan di Balik Bidding Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Irak Desak AFC-FIFA Transparan

Olahraga | sindonews | Minggu, 8 Juni 2025 - 16:54
share

Proses penunjukan tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mulai memunculkan aroma mencurigakan. Federasi Sepak Bola Irak (IFA) mendesak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan FIFA untuk membuka secara gamblang mekanisme bidding yang hingga kini masih tertutup rapat.

Irak yang sudah memastikan tempat di babak keempat, merasa perlu angkat suara menyusul isu bahwa dua negara kaya di kawasan, yakni Arab Saudi dan Qatar, digadang-gadang bakal kembali menjadi tuan rumah secara otomatis.

IFA pun telah melayangkan surat resmi kepada AFC dan FIFA pada Sabtu (7/6/2025) malam, menuntut keterbukaan dan keadilan dalam proses bidding. Mereka juga menyatakan telah mengajukan diri secara resmi sebagai tuan rumah dan menyanggupi seluruh tanggung jawab yang berkaitan dengan penyelenggaraan, termasuk logistik, keamanan, hingga pembiayaan.

“Asosiasi Sepak Bola Irak menyerukan keterbukaan penuh dan keadilan dalam proses pemilihan negara tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026,” bunyi pernyataan resmi IFA.

Baca Juga: Patrick Kluivert Ubah Line Up Lawan Jepang?Dalam suratnya, IFA turut menyebut Indonesia sebagai federasi lain yang mendukung transparansi proses ini. Langkah ini diyakini akan memperkuat kepercayaan antarnegara peserta dan menjaga prinsip kesetaraan di dalam sepak bola Asia.

IFA mengklaim telah mempersiapkan infrastruktur dan dukungan pemerintah untuk menjadi penyelenggara. Mereka juga menegaskan bahwa Irak telah sukses menyelenggarakan sejumlah event besar sebelumnya dan memiliki pengalaman organisasi yang cukup.

“Irak memiliki infrastruktur olahraga yang maju dan pengalaman penyelenggaraan, serta antusiasme tinggi dari masyarakat. Kami siap jadi tuan rumah yang setara dengan status sepak bola Irak dan Asia,” tulis IFA.

Yang menjadi sorotan, hingga saat ini FIFA dan AFC belum memberikan kejelasan siapa yang akan ditunjuk menjadi tuan rumah babak keempat. Padahal turnamen tersebut dijadwalkan berlangsung dalam format sentralisasi, dengan enam tim dibagi ke dua grup dan digelar pada 8, 11, dan 14 Oktober 2025 mendatang.

Proses bidding yang tidak diumumkan ke publik ini memunculkan tanda tanya besar, terlebih jika benar Arab Saudi dan Qatar akan kembali menjadi penyelenggara tanpa kompetisi bidding terbuka.

IFA menutup pernyataannya dengan harapan agar FIFA dan AFC dapat mengambil keputusan yang profesional, adil, dan berpihak pada kemajuan sepak bola Asia secara menyeluruh.

Jika dibiarkan, potensi konflik kepentingan dan dominasi tuan rumah oleh negara tertentu bisa menjadi preseden buruk bagi citra AFC dan FIFA di mata federasi lain. Desakan Irak ini bisa jadi awal dari gelombang tuntutan transparansi yang lebih luas dari negara-negara peserta lainnya, termasuk Indonesia.

View this post on Instagram

A post shared by SINDOnews (@sindonews)

Topik Menarik