Pemerintah China Panik, Bos Mobil Listrik Disidang di Beijing untuk Hentikan Perang Harga

Pemerintah China Panik, Bos Mobil Listrik Disidang di Beijing untuk Hentikan Perang Harga

Otomotif | sindonews | Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:00
share

Kepanikan di pucuk pimpinan Partai Komunis China mencapai titik didih. Tak tahan melihat perang harga mobil listrik yang semakin brutal, pemerintah akhirnya mengambil langkah drastis.

Para bos dari raksasa otomotif, termasuk BYD, Geely, hingga Xiaomi, "disidang" dalam sebuah pertemuan darurat di Beijing, dipanggil menghadap oleh tiga lembaga regulator sekaligus: Kementerian Perindustrian, regulator pasar, dan badan perencanaan ekonomi.

Perintahnya jelas: meski terdengar seperti gertakan ompong: "atur diri sendiri", jangan menjual mobil di bawah biaya produksi, dan hentikan diskon gila-gilaan.

Namun, di balik pertemuan langka ini, para analis dan pemain industri tetap pesimis. Pertumpahan darah di pasar mobil listrik China diprediksi baru saja dimulai.

BYD Picu “Kebakaran”, Pemerintah Bertindak

Pemicu utama kemarahan Beijing tak lain adalah BYD. Pada akhir Mei, raksasa yang didukung Warren Buffett ini tanpa ampun membanting harga salah satu modelnya hingga 34. Langkah ini memicu kebakaran baru dalam perang harga, memaksa para pesaingnya untuk ikut "bakar duit".Media pemerintah, mulai People's Daily hingga CCTV, serempak menyerukan agar perang harga ini dihentikan. Mereka khawatir kompetisi tak sehat ini akan menghasilkan produk berkualitas rendah yang merusak citra "Made-in-China" di panggung dunia.

Namun, gertakan Beijing ini tampaknya tak bertaji. Menurut sumber internal, pertemuan tersebut tidak menghasilkan arahan yang mengikat secara hukum. Tidak jelas apa konsekuensi yang akan dihadapi para produsen jika mereka mengabaikan "peringatan lisan" ini.

Saham para produsen mobil pun kompak anjlok pada hari Jumat, menandakan keraguan pasar terhadap efektivitas intervensi pemerintah.

Borok Industri Terbongkar: Mobil 'Nol Kilometer' dan Hutang Tersembunyi

Pertemuan darurat itu juga membongkar borok lain yang lebih dalam. Pejabat pemerintah menyoroti praktik kotor "mobil nol kilometer"—sebuah taktik di mana mobil baru yang gagal terjual dilempar ke perusahaan pembiayaan atau diler mobil bekas untuk dicatat sebagai "penjualan". Ini adalah cara licik untuk menggelembungkan data dan menipu pasar.

Yang lebih parah, skandal utang tersembunyi pun ikut terkuak. Para produsen mobil, terutama BYD, dituduh menekan pemasok dengan menunda pembayaran hingga berbulan-bulan. Praktik ini, menurut laporan dari firma riset GMT Research, digunakan BYD untuk menutupi utang riilnya.Laporan tersebut mengklaim utang bersih BYD yang sebenarnya mendekati 323 miliar yuan (sekitar Rp727 triliun), jauh dari angka resmi 27,7 miliar yuan (sekitar Rp 62,3 triliun) yang dilaporkan. Sebuah skandal keuangan yang menunjukkan betapa putus asanya para pemain untuk bertahan dalam perang harga ini.

Analis Pesimis: Ini Baru “Hidangan Pembuka”

Di balik retorika pemerintah, para analis melihat sebuah kenyataan yang tak terhindarkan. Kelebihan pasokan di pasar mobil China sudah terlalu parah. Harga rata-rata mobil ekspor ke Jerman anjlok dari USD30.000 menjadi USD21.000 hanya dalam setahun.

“Mengingat situasi kelebihan pasokan saat ini, kami percaya fase persaingan paling intens bahkan belum datang," tulis analis dari Nomura.

Para CEO di medan perang pun sependapat. "Ini baru 'hidangan pembuka' dari apa yang akan datang," ujar He Xiaopeng, CEO startup EV Xpeng. "Persaingan akan menjadi lebih intens dalam lima tahun ke depan."

Kini, pemerintah China dihadapkan pada sebuah dilema. Mereka ingin menghentikan perang harga yang merusak, tetapi intervensi yang terlalu keras bisa mematikan inovasi dan persaingan yang justru telah membuat industri EV China begitu dominan.

Baca Juga: Raksasa Otomotif BYD Ngamuk, Tuntut 37 Influencer dan Tawarkan Hadiah Miliaran

Sementara para petinggi di Beijing merancang strategi, para raksasa di lantai pabrik terus saling sikut, siap untuk babak pertarungan berikutnya yang diprediksi akan jauhlebihbrutal.

Topik Menarik