Histeria Global Sambut Nintendo Switch 2, tapi Harga Rp8,1 Juta Jadi Pukulan Telak

Histeria Global Sambut Nintendo Switch 2, tapi Harga Rp8,1 Juta Jadi Pukulan Telak

Teknologi | sindonews | Jum'at, 6 Juni 2025 - 18:31
share

Pemandangan luar biasa terjadi di berbagai kota di dunia. Para penggemar game rela mengantre sejak pagi buta, sebagian bahkan harus mengandalkan undian lotre dari toko, demi menjadi yang pertama menggenggam Nintendo Switch 2.

Namun, di balik histeria dan air mata kebahagiaan para penggemar loyal, sebuah realitas pahit membayangi peluncuran konsol yang sangat dinanti ini: harga yang mencekik.

Di satu sisi, antusiasme pasar memang tak terbantahkan. "Tingkat permintaannya terlihat sangat tinggi," kata Serkan Toto, pendiri konsultan Kantan Games, mengomentari fenomena ini.

Di kawasan perbelanjaan Ikebukuro, Tokyo, seorang kontraktor berusia 30 tahun, Yumi Ohi, menjadi salah satu yang beruntung. "Saya merasa seperti saya akan menangis," ujarnya saat akhirnya berhasil mendapatkan konsol miliknya setelah gagal dalam undian lain.

Namun, di sisi lain, banderol USD499,99 atau setara Rp8,1 jutaan menjadi sebuah pukulan telak bagi segmen pasar yang lebih luas, terutama kaum muda.

Benturan Antara Hype dan Realitas Kantong

Di York, Inggris, dua mahasiswi, Mae dan Lottie, menyuarakan kekecewaan banyak orang. Mereka memutuskan akan tetap setia pada Switch versi lama.

"Cukup mahal," kata Mae. "Apa yang kami miliki sudah cukup bagus."

Lottie setuju, dan menambahkan rasa frustrasinya karena tidak akan bisa memainkan game baru yang paling dinanti, Mario Kart World. "Saya tidak akan menghabiskan uang sebanyak itu untuk sebuah gim," katanya, menyebut biaya gim tersebut setara dengan "gaji harian"-nya.

Ini adalah sebuah dilema besar bagi Nintendo. Di satu sisi, mereka memiliki basis penggemar militan yang dibangun dari kesuksesan fenomenal Switch generasi pertama yang terjual lebih dari 152 juta unit. "Jumlah pengguna Switch yang jauh lebih besar seharusnya membuat adopsi Switch 2 di awal siklusnya menjadi lebih kuat," kata Piers Harding-Rolls, seorang analis di Ampere Analysis.

Namun di sisi lain, Nintendo kini mengambil risiko besar dengan menaikkan harga secara signifikan. Mereka seolah bertaruh bahwa sihir dari nama besar seperti Zelda dan Mario cukup kuat untuk membuat konsumen mengabaikan kondisi ekonomi yang menantang.

Bayang-bayang Perang Dagang

Risiko ini diperparah oleh tantangan eksternal. Peluncuran ini menjadi ujian berat bagi manajemen rantai pasok Nintendo di tengah perang dagang yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Keterbatasan pasokan bisa semakin memperburuk situasi dan memicu harga yang lebih gila lagi di pasar sekunder.

Kini, Nintendo berada di persimpangan jalan. Apakah mereka sedang memulai era keemasan baru dengan konsol yang lebih kuat dan layar lebih besar? Atau apakah ini adalah langkah serakah yang akan mengasingkan sebagian besar basis penggemar mereka yang telah dibangun dengan susah payah selamabertahun-tahun?

Topik Menarik