Prestasi Vasiliy Lomachenko, si Kidal Juara 3 Divisi yang Mencengangkan
Prestasi Vasiliy Lomachenko, si kidal juara 3 divisi yang mencengangkan jagat tinju setelah memutuskan pensiun di usia 37 tahun. Ya, Vasiliy Lomachenko yang hebat tiba-tiba mengumumkan gantung sarung tinju.
Vasiliy Lomachenko meninggalkan warisan yang tidak akan tertandingi di sepanjang karier tinjunya. Ia memiliki rekor 18-3 (12 KO) namun sudah menjadi petinju kelas dunia di ring profesional.
Prestasi Vasiliy Lomachenko menempatkan si kidal asal Ukraina itu menjadi legenda yang sukses. Di ring amatir, Loma --panggilan Vasiliy Lomachenko--mengoleksi dua medali emas Olimpiade 2008 dan 2012 dan rekor 396-1 yang melegenda sebagai atlet amatir. Sebuah prestasi yang sulit disamai petinju dunia lainnya.
Baca Juga: Status Juara IBF, Vasiliy Lomachenko Umumkan Gantung Sarung Tinju
Hebatnya, ketika naik ke ring profesional pada 2013, Loma mampu menjadi juara di tiga divisi berbeda dengan jumlah pertarungan yang sedikit. Dia tercatat menorehkan rekor ring 18-3 dengan 12 di antaranya menang KO. Petinju kidal ini dapat melakukan semuanya. Ia sangat halus namun ganas, tajam namun selalu mengalir, dan ia akan dirindukan oleh para penonton yang mengagumi kemampuan dan keahliannya yang tak tertandingi. Setelah menjadi atlet profesional pada tahun 2013, ia menjadi juara dunia tiga divisi hanya dalam 12 pertandingan - sebuah rekor yang ia miliki bersama Kosei Tanaka yang baru saja pensiun. ''Saya bersyukur bahwa, saat karier saya berakhir, saya telah memberikan kejelasan tentang arah yang harus diambil seseorang untuk meraih kemenangan sejati,” kata Lomachenko dalam sebuah video emosional yang diposting di media sosial.
Loma mencatatkan namanya dalam daftar juara dunia tinju ketika memasuki pertarungan ketiganya di ring profesional. Setelah karir amatirnya yang luar biasa, Lomachenko menantang gelar juara dunia hanya dalam pertarungan profesional keduanya, kalah angka dari Orlando Salido pada tahun 2014.
Ia bangkit kembali pada laga berikutnya dengan mengalahkan Gary Allen Russell Jr untuk merebut gelar kelas bulu WBO yang lowong, sebelum meraih gelar juara dunia di kelas bulu super dan kelas ringan - mengukuhkan warisannya sebagai salah satu petinju terbaik di era modern.
3 Kali Runner-Up di Turnamen Super 500, Putri KW Bidik Gelar Juara di Indonesia Masters 2026
Setelah sukses mempertahankan gelar untuk ketiga kalinya, Lomachenko, yang masih menjadi juara bertahan kelas bulu WBO memutuskan untuk naik kelas ke kelas ringan junior untuk menantang Román Martínez demi gelar WBO-nya pada tanggal 11 Juni 2016 di Madison Square Garden Theater.
Martinez baru saja meraih hasil imbang melawan Orlando Salido pada bulan September 2015, setelah secara kontroversial mengalahkannya pada pertarungan pertama mereka di bulan April 2015 untuk memperebutkan gelar WBO. Lomachenko menjadi petinju tercepat yang memenangkan gelar juara dunia di dua divisi dengan memukul KO Martinez pada ronde ke-5 dalam perebutan gelar tersebut. Baca Juga: 5 Momen Terbaik Vasiliy Lomachenko dalam Karier yang Spektakuler
Lomachenko mendominasi pertarungan sejak awal dengan gerakan kaki yang superior, kecepatan tangan dan pukulan yang apik dari berbagai sudut. Menurut CompuBox, Lomachenko mengungguli Martinez dengan angka 87 berbanding 34. Setelah pertarungan, Lomachenko memanggil Orlando Salido.
“Hei Salido, saya siap untuk melawan Anda kapan saja, sebelum pertarungan melawan Vargas, saya mengatakan kepadanya untuk memenangkan pertarungan tetapi saya tidak pernah mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan bertarung dengannya jika dia tidak menang, jadi ayo kita lakukan. Saya ingin membalas dendam pada Salido di hadapan para penggemar saya dan memberi mereka kemenangan atas dirinya."
Lomachenko menerima bayaran sebesar USD850.000 untuk laga tersebut, yang saat itu merupakan bayaran tertinggi dalam kariernya. Pertarungan terakhirnya terjadi pada bulan Mei 2024, saat ia menghentikan George Kambosos Jr pada ronde ke-11 untuk merebut gelar kelas ringan IBF yang masih lowong. Hingga akhirnya, Loma memutuskan pensiun dari ring tinju dengan status juara kelas ringan IBF.
Lomachenko memberikan penghormatan kepada tim dan keluarganya, terutama ayah dan pelatihnya, Anatoly Lomachenko. ''Ayah saya tidak hanya mengajari saya tentang tinju, tetapi juga bagaimana menjadi panutan bagi anak-anak saya,” katanya.









