KAI Resmikan Record Center, Langkah Strategis Lindungi Aset Negara
PT Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan Gedung Record Center dan memulai pembangunan Gedung Restorasi Arsip serta Gedung Serbaguna Arsip di Bandung pada Jumat (23/5). Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan arsip perusahaan secara terintegrasi dan profesional.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mego Pinandito, mengapresiasi transformasi yang dilakukan KAI. Ia menyoroti peningkatan on-time performance KAI yang kini mencapai 99 persen, jauh lebih baik dibandingkan masa lalu. Mego menegaskan bahwa KAI tidak hanya menyimpan arsip, tetapi juga merawat memori perusahaan dan bangsa.
"Pengelolaan arsip bukan hanya soal kertas lama, tetapi tentang merawat peradaban dan menunjukkan identitas institusi yang bertanggung jawab," ujar Mego. Ia berharap inisiatif KAI dapat menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lainnya di Indonesia.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menekankan pentingnya pengelolaan arsip dalam menjaga kontinuitas sejarah dan pengambilan keputusan strategis. Ia menyatakan bahwa gedung tersebut merupakan simbol keseriusan KAI dalam merawat memori kolektif perusahaan.
"Arsip adalah roh dari keberlanjutan institusi. Kami hadirkan gedung ini sebagai bentuk tanggung jawab KAI untuk menghormati sejarah dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data," kata Didiek.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menambahkan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperkuat tata kelola berbasis data dan arsip. Ia menekankan bahwa arsip adalah instrumen penyelamat nilai guna dan legitimasi negara di masa depan.
Gedung Record Center dibangun di atas lahan seluas 8.797 m² dengan fasilitas lengkap, termasuk ruang penyimpanan, pengolahan, dan pelayanan arsip. Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium profesional, termasuk PT KAI Properti dan PT Wiratman Cipta Manggala.
Sejak 2020, Unit Corporate Document Management KAI telah menerima kunjungan dari 69 instansi untuk studi tiru. Instansi tersebut mencakup kementerian, BUMN, dan perguruan tinggi, menunjukkan bahwa KAI menjadi acuan dalam pengelolaan arsip.
KAI juga aktif menjadi narasumber di berbagai forum nasional terkait kearsipan dan digitalisasi. Rekam jejak prestasi kearsipan KAI mencakup akreditasi AA dari ANRI dan penghargaan sebagai Unit Kearsipan Terbaik Nasional.
Dengan diresmikannya Gedung Record Center, KAI menegaskan perannya sebagai BUMN yang tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga merawat jalur memori bangsa. Di tengah transformasi digital, kearsipan menjadi penguat legitimasi korporasi.
"Peresmian ini menegaskan komitmen KAI dalam memperkuat tata kelola dokumen dan arsip sebagai bagian dari perlindungan aset negara," tutup Anne.