Pengurus DPW Resmi Dilantik, Partai Perindo Sumut Tancap Gas Menangkan Pemilu 2029
Nissan saat ini sedang mengalami masalah finansial yang sangat serius. Sebelumnya, mereka dikabarkan pecat 20.000 karyawan demi menjaga neraca keuangan. Kini, mereka berencana untuk menutup dua pabriknya di Jepang.
Melansir Reuters, Nissan sedang mempertimbangkan untuk menutup dua pabrik perakitan mobil di Jepang dan pabrik-pabrik lainnya di luar negeri, termasuk Meksiko. Ini sebagai bagian dari rencana pemangkasan anggaran.
Pabrik yang rencananya akan ditutup Nissan berada di Oppama, Jepang, tempat mereka memulai produksi pada 1961. Kemudian pabrik di Shonan yang dioperasikan oleh Nissan Shatai, di mana Nissan memiliki saham sebesar 50 persen.
Sementara pabrik di luar Jepang yang rencananya akan ditutup adalah pabrik di Afrika Selatan, India, dan Argentina. Nissan juga akan memangkas jumlah pabrik yang telah berdiri di Meksiko.
Produsen mobil terbesar ketiga di Jepang itu mengumumkan pemangkasan anggaran baru besar-besaran, dengan mengatakan akan mengurangi tenaga kerjanya sekitar 15 persen. Mereka juga ingin menutup pabrik dari 17 menjadi 10 di seluruh dunia sebagai upaya mendorong perubahan haluan.
"Saat ini, kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini. Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi dengan para pemangku kepentingan kami dan akan mengkomunikasikan setiap pembaruan yang relevan sebagaimana diperlukan," ujar Nissan dalam keterangannya.
Langkah ini digagas oleh CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, yang menandai perubahan tajam Nissan. Sebab pendahulunya, Makoto Uchida, ingin memperluas produksi secara global dan menolak menutup pabrik di Jepang.
Sebagai informasi, pabrik Oppama memiliki kapasitas produksi sekitar 240.000 unit per tahun dan mempekerjakan sekitar 3.900 pekerja hingga akhir Oktober.
Pada 2010, pabrik ini menjadi pabrik pertama Nissan yang mulai memproduksi Leaf, yang secara luas dianggap sebagai kendaraan listrik pertama di dunia yang dipasarkan secara massal.
Sedangkan pabrik Shonan, yang memproduksi van komersial, memiliki kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit dan mempekerjakan sekitar 1.200 orang.