PP Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah

PP Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah

Nasional | sindonews | Senin, 19 Mei 2025 - 17:13
share

Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mengembangkan program ketahanan pangan berbasis Qaryah Thayibah. Gerakan ini untuk mewujudkan desa yang berkemajuan sehingga tercipta masyarakat maju, adil, makmur dan bermartabat.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengatakan, pada Milad ‘Aisyiyah ke-108 pada 19 Mei 2025 mereka mengusung tema Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional.

Tema ini dipilih karena Indonesia masih dihadapkan pada problem ketahanan pangan yang cukup kompleks.

“Qaryah Thayyibah secara harfiyah berarti desa yang baik atau unggul. ‘Aisyiyah ingin mewujudkan desa yang berkemajuan,” kata Salmah di Kantor PP Aisyiyah, Yogyakarta, Senin (19/5/2025).

Gerakan Qaryah Thayyibah, mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu pangan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keagamaan, kesejahteraan sosial, hukum, kepemimpinan perempuan, pendidikan politik, hingga lingkungan.

Sebagai organisasi perempuan, ‘Aisyiyah menaruh perhatian pada isu ketahanan pangan mengingat pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan menjadi salah satu aspek penting dalam gerakan Qaryah Thayyibah di komunitas.

Untuk Mewujudkan Ketahanan pangan, ‘Aisyiyah memiliki Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah (GLHA) untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara individu atau kelompok untuk budidaya tanaman, ternak, dan ikan untuk menyediakan sumber pangan yang bergizi dan meningkatkan ekonomi keluarga.

“GLHA telah berkembang di 100 kabupaten/kota dan akan terus berkembang hingga tingkat desa,” katanya.

Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Rochimah mengatakan hasil dari lumbung gizi dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga maupun dibagikan kepada kelompok rentan seperti anak stunting, ibu hamil dan menyusui, lansia, serta difabel.

“‘Aisyiyah juga melakukan pemberdayaan perempuan petani, perempuan peternak, dan perempuan nelayan di komunitas karena memiliki peran penting dalam menyediakan sumber pangan yang bergizi untuk mewujudkan ketahanan pangan di komunitas,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Joko Juliantono mengaku nafas dan semangat ‘Aisyiyah terkait Qaryah Thayyibah ini selaras dengan program pemerintah.

Negara harus terlibat memberikan solusi aktif di masyarakat dengan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

Selama ini, banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online maupun rentenir sehingga keberadaan koperasi di desa diharapkan dapat mengurangi jeratan dan mensejahterakan masyarakat.

“Koperasi merah putih di 80.0000 desa dan kelurahan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan warga yang terjerat pinjaman rentenir maupun online yang berbunga tinggi dan merugikan,”ujar dia usai penandatangan MoU antara Kementerian Koperasi dan UMKM dengan ‘Aisyiyah.

Bupati Kulonprogo Agung Setyawan menyambut baik Gerakan Qaryah Thayyibah sebagai konsep pembangunan holistik. Sehingga mendukung peran strategis ‘Aisyiyah sebagai agen perubahan yang membangun desa dengan pendekatan pemberdayaan perempuan, partisipasi warga, dan kearifan lokal.

Topik Menarik