Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Tewaskan 13 Orang, TB Hasanuddin Duga akibat Kesalahan Prediksi

Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Tewaskan 13 Orang, TB Hasanuddin Duga akibat Kesalahan Prediksi

Berita Utama | sindonews | Selasa, 13 Mei 2025 - 07:43
share

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat yang menewaskan 13 orang. Hasanuddin menduga, insiden itu terjadi akibat kesalahan prajurit dalam memprediksi ledakan amunisi yang dimusnahkan.

Hasanuddin menjelaskan, amunisi kedaluwarsa secara teknis sudah tidak stabil. Menurutnya, peledakan pertama sebenarnya telah dirancang untuk menghancurkan seluruh amunisi. Petugas meyakini proses itu telah tuntas.

"Amunisi kedaluwarsa itu tidak semuanya akan meledak serentak ketika diledakkan. Ada yang meledak langsung, tapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal," kata Hasanuddin dalam keterangannya, dikutip Selasa (13/5/2025).

Kata Hasanuddin, sifat amunisi kedaluwarsa tidak sepenuhnya bisa diprediksi. Bahkan, amunisi kedaluwarsa berpotensi menyebabkan ledakan susulan. Ia pun menduga ada kesalahan prediksi dari petugas.

"Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan dan menimbulkan korban," tuturnya.

Hasanuddin mengatakan, peristiwa ini harus dijadikan pelajaran untuk menyempurnakan prosedur pemusnahan amunisi tak layak pakai agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menegaskan, insiden ini harus menjadi pembelajaran serius bagi semua pihak.

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, lokasi peledakan yang berada di wilayah pantai sebenarnya telah memenuhi aspek keamanan dan ketentuan yang berlaku. Namun, Hasanuddin berpandangan pengawasan yang lebih ketat dibutuhkan agar masyarakat tidak dapat mengakses area berbahaya.

"Ke depannya, pembatasan wilayah harus dilakukan dengan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah warga sipil berada di area berbahaya," ujarnya.

Dia juga menyampaikan turut berbelasungkawa dan mendoakan korban. "Saya turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, husnulkhatimah," pungkas Hasanuddin.

Diketahui, ledakan terjadi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) pagi. Sedikitnya 13 orang tewas di lokasi yang terdiri dari 4 orang personel TNI dan 9 orang sipil.

Ledakan terjadi saat berlangsungnya proses pemusnahan amunisi usang oleh unsur militer di area terbuka yang berada tak jauh dari bibir pantai selatan Garut. Pemusnahan amunisi tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin TNI untuk menyingkirkan bahan peledak kedaluwarsa.

Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIB dan menggetarkan kawasan sejauh beberapa kilometer. Suara dentuman terdengar keras dan menggema, hingga membuat warga sekitar berhamburan ke luar rumah untuk mencari tahu sumber suara. Sejumlah saksi menyebut, tanah sempat bergetar ketika ledakan terjadi.

Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana menyebutkan, kegiatan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat telah dilakukan sesuai prosedur yang ada.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujarnya melalui keterangannya, Senin (12/5/2025).

Menurutnya, pemusnahan amunisi di Garut itu dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD. Empat anggota TNI AD yang meninggal merupakan anggota jajaran tersebut, yakni Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Korps Peralatan Antonius Hermawan, Kepala Seksi Amunisi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Korps Peralatan Anda Yuhanda, dan 2 anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan.

Dia menambahkan, pemusnahan amunisi tak layak pakai inventaris TNI AD tersebut dilakukan pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tim penyusun amunisi sudah melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.

"Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh amunisi akhir tersebut untuk dihancurkan," katanya.

Topik Menarik