Pemain Real Madrid yang Persembahkan Trofi Juara saat Jadi Pelatih Los Blancos

Pemain Real Madrid yang Persembahkan Trofi Juara saat Jadi Pelatih Los Blancos

Olahraga | sindonews | Senin, 12 Mei 2025 - 07:54
share

Real Madrid, klub dengan sejarah panjang dan bertabur bintang, telah menyaksikan banyak pemain hebat mengenakan seragam putih kebanggaan. Namun, ada kelompok istimewa yang melampaui peran mereka di lapangan dan kembali ke Santiago Bernabeu untuk mempersembahkan trofi juara sebagai seorang pelatih.

Mereka adalah para legenda ganda, yang pemahaman mendalam tentang filosofi klub dan semangat madridismo membawa mereka meraih kesuksesan dari sisi lapangan. Salah satu nama yang paling ikonik dalam kategori ini adalah Miguel Munoz.

Seorang gelandang elegan yang menjadi kapten tim saat meraih dua Piala Eropa pertama Real Madrid pada tahun 1956 dan 1957, Munoz kemudian menjelma menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub. Dalam 14 tahun yang luar biasa di pucuk pimpinan (1960-1974), ia mempersembahkan sembilan gelar La Liga, dua Piala Eropa lainnya, satu Piala Interkontinental, dan dua Copa del Rey.

Kecerdasan taktis dan kepemimpinannya yang tenang menjadikannya arsitek dominasi Real Madrid di Spanyol dan Eropa pada era 60-an. Generasi berikutnya melihat munculnya Luis Molowny, seorang pemain sayap lincah yang membantu Madrid meraih Piala Eropa 1956 dan dua gelar La Liga.

Molowny memiliki beberapa periode melatih Madrid, seringkali hadir sebagai penyelamat di masa sulit. Meskipun perannya terkadang sebagai caretaker, ia berhasil mempersembahkan gelar-gelar penting, termasuk tiga gelar La Liga (1977-78, 1978-79, 1985-86), dua Copa del Rey (1974, 1982), satu Copa de la Liga (1985), dan yang paling membanggakan, dua Piala UEFA (1984-85, 1985-86).

Kemampuannya untuk menstabilkan tim dan meraih hasil maksimal menjadikannya sosok yang sangat dihormati di klub. Di era modern, nama Zinedine Zidane tak bisa dilewatkan.

Seorang maestro lapangan tengah yang mengantarkan Madrid meraih gelar Liga Champions yang ikonik pada 2002 dengan gol volinya yang ajaib, Zidane kembali ke klub sebagai pelatih pada tahun 2016. Prestasinya sungguh fenomenal.

Dalam dua periode kepelatihannya, Zidane mempersembahkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2016, 2017, 2018), dua gelar La Liga (2016-17, 2019-20), dua Piala Super Eropa (2016, 2017), dan dua Piala Dunia Antarklub FIFA (2016, 2017), serta dua Piala Super Spanyol (2017, 2019-20). Pemahaman taktisnya, kemampuannya mengelola ego pemain bintang, dan karismanya menjadikannya salah satu pelatih tersukses dan paling dicintai dalam sejarah Madrid.

Selain tiga nama besar di atas, ada pula Vicente del Bosque, seorang gelandang pekerja keras yang meraih lima gelar La Liga dan tiga Copa del Rey sebagai pemain Madrid. Ia kemudian mengambil alih kursi kepelatihan dan mempersembahkan dua gelar Liga Champions (2000, 2002) dan dua gelar La Liga (2000-01, 2002-03), serta satu Piala Super Spanyol (2001).

Del Bosque dikenal dengan pendekatan taktisnya yang solid dan kemampuannya membangun tim yang kompak. Terakhir, Carlo Ancelotti, meskipun lebih dikenal dengan kesuksesannya melatih klub lain sebelum dan sesudah periode pertamanya di Real Madrid, ia juga merupakan bagian dari generasi emas AC Milan sebagai pemain, memenangkan dua Piala Eropa.

Dalam dua mantranya sebagai pelatih Madrid, ia telah mempersembahkan sejumlah trofi bergengsi, termasuk Liga Champions, La Liga, Copa del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub, menegaskan statusnya sebagai salah satu pelatih paling berprestasi di dunia yang juga pernah merasakan manisnya juara sebagai pemain di level tertinggi.

Para pemain yang bertransformasi menjadi pelatih juara di Madrid ini membuktikan bahwa pemahaman mendalam tentang klub, ditambah dengan kemampuan taktis dan kepemimpinan yang efektif, adalah formula ampuh untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.

Mereka bukan hanya mantan pemain hebat, tetapi juga sosok-sosok yang mampu menularkan semangat juara dan membawa Madrid ke puncak kejayaan dari bangku kepelatihan. Kisah mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari legenda Real Madrid, menginspirasi generasi pemain dan pelatih berikutnya untuk mengukir sejarah mereka sendiri.

Topik Menarik