Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Keluarga Kerajaan Qatar dilaporkan akan memberikan hadiah pesawat Boeing 747-8 supermewah kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Beberapa media Amerika melaporkan pada hari Minggu bahwa pesawat itu diperkirakan akan diubah menjadi Air Force One (pesawat kepresidenan AS) yang baru, yang dijuluki sebagai "istana terbang".
Hadiah itu diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut kepada ABC News, yang dilansir Senin (12/5/2025).
Mengingat bahwa Boeing 747-8 komersial baru berharga sekitar USD400 juta, pesawat untuk Trump itu kemungkinan akan menjadi hadiah paling berharga yang pernah diberikan kepada AS oleh pemerintah asing.
Trump telah mengunjungi pesawat mewah dengan model yang sama, yang kabarnya dulunya dimiliki oleh keluarga Kerajaan Qatar, pada bulan Februari, saat pesawat itu diparkir di Bandara Internasional Palm Beach di Florida.
Menurut laporan ABC News, hadiah yang direncanakan itu telah dinilai oleh pengacara dari kantor penasihat Gedung Putih dan Departemen Kehakiman, yang menganggapnya sah dan tidak melanggar undang-undang penyuapan atau larangan Konstitusi terhadap pejabat pemerintah AS yang menerima hadiah "dari Raja, Pangeran, atau Negara asing mana pun."
Jaksa Agung Pam Bondi dan pengacara utama Trump di Gedung Putih, David Warrington, menyimpulkan bahwa menerima pesawat itu akan dapat diterima dengan syarat pesawat itu akhirnya disumbangkan ke perpustakaan kepresidenan Trump sebelum akhir masa jabatannya, kata sumber pemerintah AS kepada ABC News.
Pesawat tersebut diperkirakan akan menjalani proses panjang untuk diperiksa apakah ada perangkat mata-mata dan dimodifikasi menjadi Air Force One yang layak dan kemungkinan baru akan diresmikan sesaat sebelum masa jabatan presiden Trump berakhir.
Kontraktor pertahanan yang berkantor pusat di Texas, L3Harris, telah ditunjuk untuk merenovasi pesawat tersebut, menurut laporan Wall Street Journal.
Gedung Putih saat ini memiliki dua jet jumbo Boeing 747-200 tua yang diresmikan pada awal 1990-an. Pesawat-pesawat tersebut dilaporkan telah diganggu oleh berbagai masalah teknis, dan Gedung Putih telah berupaya untuk menggantinya selama beberapa waktu.
Namun, kontrak dengan Boeing untuk mengirimkan dua pesawat Air Force One baru telah mengalami penundaan berulang kali dan menderita biaya yang membengkak.
Pesawat yang dibuat berdasarkan model 747-8 awalnya dijadwalkan untuk dikirim pada tahun 2024, tetapi tenggat waktu akhirnya diundur hingga tahun 2027 atau bahkan 2028.
Trump menyesalkan situasi dengan Air Force One tak lama setelah turnya ke pesawat 747-8, mengkritik raksasa pembuat pesawat itu atas penundaan tersebut.
"Tidak, saya tidak senang dengan Boeing. Mereka butuh waktu lama untuk melakukannya, Anda tahu, Air Force One, kami sudah memberikan kontrak itu sejak lama," kata Trump saat itu, yang menyatakan bahwa dia mungkin pada akhirnya "membeli pesawat atau mendapatkan pesawat, atau semacamnya" untuk mengisi kekosongan tersebut.








