PBNU Khawatir Program Dedi Mulyadi Ciptakan Anak Nakal yang Terlatih

PBNU Khawatir Program Dedi Mulyadi Ciptakan Anak Nakal yang Terlatih

Nasional | sindonews | Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:36
share

Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mengkritisi program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirimkan siswa-siswa dengan perilaku yang dianggap menyimpang, termasuk perilaku seperti tawuran, merokok, mabuk-mabukan, hingga orientasi seksual yang 'terindikasi LGBT' ke barak militer untuk dibina. Dia khawatir program KDM atau Kang Dedi Mulyadi itu justru menciptakan anak nakal yang terlatih usai dari barak militer.

Pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini meminta tak semua anak yang disebut nakal itu langsung dikirim ke barak militer. Dia menilai perlu ada pemilahan jenis kenakalan dari setiap anak.

Sebab, setiap anak membutuhkan metode yang sesuai untuk menjadikannya lebih baik. "Saya kira perlu dipilah-pilah dulu ya kenakalan seperti apa dan metode yang diterapkan seperti apa," kata Gus Fahrur saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025).

Dia menegaskan penting diskusi awal kepada orang tua dan guru sebelum menyertakan anak masuk ke dalam program pembinaan. Karena kenakalan mereka harus disembuhkan lewat penguatan mental, bukan diharapkan akan jadi calon serdadu.

"Artinya sebelum dikirim ke barak militer itu saya kira perlu didiskusikan dulu dengan orang tua, dengan pihak sekolah, karena mereka ini kan bukan calon serdadu, mereka ini kan anak-anak yang harus diarahkan metalnya ya," tuturnya.

Dia juga menekankan pendekatan psikologis yang lebih baik di samping faktor keagamaan. Progam pengiriman anak nakal ke barak militer disebutkan jadi langkah terakhir untuk mendidik anak menjadi baik.

"Makanya ya mungkin itu sebagai solusi terakhir ya, tetapi saya kira lebih penting pendekatan orang tua dan guru, terus guru bimbingan konseling bagaimana anak itu supaya lebih terarah," tuturnya.

Di sisi lain, yang dikhawatir akan program ini lebih kepada setelah anak-anak selesai menjalani program di barak militer. "Jangan sampai anak itu nanti setelah nakal dilatih tentara menjadi anak nakal yang terlatih, berbahaya lagi," pungkasnya.

Topik Menarik