4 Juara Dunia Tinju yang Bersaing Menjadi Petinju P4P Terbaik Tahun 2025

Ada empat penantang kuat untuk mendapat gelar petinju P4P (pound-for-pound) terbaik di dunia per kelas berat badan di tahun 2025. Naoya Inoue hingga Dmitry Bivol memiliki kelebihan untuk menjadi yang terbaik di dunia.

Jadi, bagaimana mereka semua dapat bersaing, dan dengan keempatnya memiliki laga yang telah dikonfirmasi atau yang masih belum dikonfirmasi dalam beberapa bulan ke depan, siapakah yang akan mengakhiri tahun 2025 sebagai yang teratas?

Naoya Inoue

Prestasi: Pemegang gelar juara kelas terbang ringan WBC, juara kelas bantam junior WBO, juara kelas bantam dan kelas bantam super yang tak terbantahkan.

Pertandingan terakhir/berikutnya: Mengalahkan Ramon Cardenas di Las Vegas, Minggu malam; akan menghadapi salah satu mandatarisnya, mantan pemegang gelar Murodjon Akhmadaliev, pada 14 September.

Kemenangan penting: Menang TKO Ronde 6 vs Luis Nery, Menang TKO Ronde 8 vs Stephen Fulton, Menang KO Ronde 2 vs Nonito Donaire

Jalan menuju peringkat pertama: Inoue mungkin mendekati batasan berat badan yang dapat dinaikinya, maka ia tidak memiliki terlalu banyak pilihan di sana, namun jika ia dapat merebut gelar divisi featherweight, itu akan menjadi sebuah pernyataan yang luar biasa, karena berat badannya yang 57,1 kilogram itu adalah seorang atlet berbakat.

Sebuah kemenangan atas Akhmadaliev yang memiliki kemampuan luar biasa akan menjadi sesuatu yang impresif, namun setelah itu, sebuah perebutan gelar divisi featherweight melawan Nick Ball akan menjadi sesuatu yang luar biasa.

Dmitry Bivol

Prestasi: Juara kelas beeat ringan yang tak terbantahkan (meskipun ia telah melepaskan sabuk WBC); sebelumnya memegang sabuk WBA selama lima tahun.

Pertandingan terakhir/berikutnya: Mengalahkan Artur Beterbiev pada 22 Februari untuk membalas satu-satunya kekalahannya dan menjadi juara tak terbantahkan. Kemungkinan akan menghadapi Beterbiev dalam pertandingan rubber match akhir tahun ini.

Kemenangan penting: Menang Angka 12 Ronde vs Artur Beterbiev, Menang Angka 12 Ronde vs Saul Canelo Alvarez, Menang Angka 12 Ronde vs Gilberto Ramirez.

Jalan menuju peringkat pertama: Mengalahkan Beterbiev dalam laga ketiga mereka, terutama dengan sebuah kemenangan menyeluruh, akan menjadi sangat penting. Mengikuti itu dengan sebuah kemenangan atas David Benavidez akan mempertaruhkan sebuah klaim besar untuk meraih gelar Juara Dunia.

Terence Crawford

Prestasi: Mantan pemegang gelar kelas ringan WBO, juara kelas welter junior tak terbantahkan, dan juara kelas welter tak terbantahkan. Saat ini pemegang gelar juara kelas menengah junior WBA.

Pertandingan terakhir/berikutnya: Mengalahkan Israil Madrimov untuk menambah sabuk 154 kg ke dalam koleksinya pada bulan Agustus lalu; dijadwalkan untuk naik ke kelas menengah super untuk pertarungan 12 September melawan Alvarez.

Kemenangan-kemenangan penting: Menang TKO Ronde 9 vs Errol Spence, Menang TKO Ronde 10 vs Shawn Porter, Menang TKO Ronde 4 vs Kell Brook.

Jalan menuju peringkat 1: Crawford mungkin sudah menjadi penantang utama untuk posisi teratas, bersama dengan Usyk; naik ke kelas berat badan 168 kg dan mengalahkan Alvarez dapat membuatnya tak terkejar.

Oleksandr Usyk

Prestasi: Juara kelas berat yang tak terbantahkan. Sebelumnya adalah juara kelas penjelajah yang tak terbantahkan.

Pertandingan terakhir/berikutnya: Meraih kemenangan kedua atas Fury pada bulan Desember; akan menghadapi Daniel Dubois dalam pertandingan ulang pada bulan Juli.

Kemenangan penting: Menang Angka 12 Ronde vs Anthony Joshua (dua kali), Menang Angka 12 Ronde vs Tyson Fury (dua kali), Menang KO Ronde 9 vs Daniel Dubois.

Jalan menuju peringkat satu: Kalahkan Dubois sekali lagi, kali ini tanpa kontroversi, dan Usyk tidak akan memiliki pertanyaan yang harus dijawab. Jika ia tidak berada di peringkat teratas setelah itu, kemungkinan besar tidak ada lagi yang dapat ia lakukan untuk mengubah keadaan. Apapun itu, ia akan dapat pensiun dan menunggu panggilan dari Canastota.

Jadi, bagaimana laga ini akan berlangsung? Harapkan Usyk untuk kembali mengalahkan Dubois pada bulan Juli, untuk menegaskan statusnya sebagai atlet nomor satu; namun status itu tidak akan bertahan lama. Setelah mengalahkan semua lawannya, ia tidak menunggu Joseph Parker atau Agit Kabayel dan mengumumkan pengunduran dirinya.