Alasan Dani Nur Adiningrat Usulkan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta

Alasan Dani Nur Adiningrat Usulkan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta

Nasional | sindonews | Selasa, 29 April 2025 - 13:51
share

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Dani Nur Adiningrat disebut sebagai sosok yang mengusulkan Solo menjadi Daerah Istimewa Surakarta. Dia menilai perlu adanya pembentukan Daerah Istimewa Surakarta (DIS).

Sebab, di era modern saat ini hak-hak Keraton Surakarta maupun Mangkuenagara perlu untuk dikembalikan. "Ini merupakan hal-hal yang banyak dibicarakan bukan cuma di masa sekarang tapi sejak dulu. Ini perlu dicermati dengan betul-betul karena secara kesejarahan Surakarta," ucapnya, Selasa (29/4/2025).

Dia menuturkan, Keraton Surakarta yang pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Sehingga dirasa perlu bahwa hak-hak Keraton Kasunanan Surakarta maupun Puro Mangkunegaran ini dikembalikan.

"Seyogianya di era yang modern ini, yang sudah tenang ini itu dirasa perlu bahwa hak-hak Keraton Kasunanan Surakarta maupun Puro Mangkunegaran ini dikembalikan," ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan dijadikan 'Daerah Istimewa Surakarta' bukan hanya mengembalikan hak-hak Keraton, namun juga menyangkut daerah dan asetnya.

"Karena ini bukan cuma satu menyangkut hak-haknya akan tetapi juga menyangkut daerah-daerah atau aset-asetnya. Maksudnya apa banyak klaim sepihak dari beberapa masyarakat ataupun klaim sepihak dari pemerintahan yang sekarang baik itu tingkat bawah sampai atas bahwa seakan-akan bahwa wilayah-wilayah atau aset-aset dari Keraton Kasunanan maupun Pura Mangkunegara dan tersebut merupakan milik eks tanah swapraja. Padahal tidak seperti itu," jelasnya.

Untuk itu, diperlukan adanya 'Daerah Istimewa Surakarta' karena di era modern seperti ini banyak persaingan. Sehingga, dibutuhkan kesatuan masyarakat adat atau kebudayaan.

"Tapi saya juga memandang bahwa kenapa ini perlu? Karena di era modern ini, di era apa namanya persaingan antara bangsa begitu ketat, perang proksi, perang asimetri, kesatuan masyarakat adat atau kebudayaan ini merupakan tonggak atau pilar yang sangat penting bagi sebuah bangsa, bagi sebuah negara,” katanya.

“Karena apa? kalau saya mengatakan para tentara-tentara budaya ini yang terhimpun pada satuan-satuan masyarakat adat dan kebudayaan ini merupakan benteng, merupakan benteng budaya. Mereka merupakan culture troop, tentara-tentara budaya yang harus mendapatkan naungan," sambungnya.

Ia mengatakan pengembalian Solo menjadi 'Daerah Istimewa Surakarta' akan membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Apalagi bagi negara Indonesia sebagai pembuat kebangsaan dan pembuat persatuan.

"Jadi, seyogianya pengembalian daerah istimewa ini memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat Surakarta khususnya dan bagi negara kesatuan Republik Indonesia sebagai penguat kebangsaan, penguat kebhinekaan, pemuat persatuan," katanya.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak khawatir bila menjadi 'Daerah Istimewa Surakarta'. "Jangan khawatir bahwa Keraton Surakarta ini oh ini berarti Keraton gini-gini tidak. Keraton Surakarta saya pastikan merah putih total karena di setiap wilujengan setiap doa-doa keselamatan yang dipanjatkan Keraton Kasunanan Surakarta selalu mendoakan negara kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya.

Meski begitu, dia menyebut wacana tersebut perlu kajian banyak. Pihaknya nanti juga akan menyampaikan manfaat-manfaat yang utama. "Jadi ini memandangnya adalah nilai manfaat ke depan ketika Surakarta menjadi daerah istimewa setingkat gubernur. Ini perlu kajian banyak, nanti kita sampaikan juga manfaat-manfaat yang utama," pungkasnya.

Topik Menarik