4 Peran Erdogan dalam Kebangkitan Islam, Presiden Turki yang Disegani Dunia

4 Peran Erdogan dalam Kebangkitan Islam, Presiden Turki yang Disegani Dunia

Global | sindonews | Rabu, 19 Februari 2025 - 14:15
share

Empat peran Erdogan dalam kebangkitan Islam ini perlu diapresiasi. Memperlihatkan bagaimana keberanian Presiden Turki ini membela Islam di mata dunia dan menjadi salah satu pemimpin terkuat di dunia.

Erdogan telah memamerkan kekuatan Turki sebagai kekuatan regional, memperjuangkan tujuan-tujuan Islam dan dengan cepat mengalahkan oposisi politik sejak tahun 2014 silam.

Recep Tayyip Erdogan tumbuh menjadi raksasa politik, memimpin Turki lebih dari 20 tahun dan membentuk kembali negaranya lebih dari pemimpin mana pun sejak Mustafa Kemal Ataturk.

4 Peran Erdogan dalam Kebangkitan Islam

1. Kembalikan Hagia Sophia sebagai Masjid

Pada tahun 2020 lalu, Presiden Tayyip Erdogan menyatakan Hagia Sophia dari Istanbul sebagai masjid, ini didasarkan pada putusan Dewan Negara, pengadilan administratif tertinggi Turki.

Keputusan ini lantas membuat Departemen Luar Negeri AS mendesak Turki mempertahankan bangunan itu sebagai museum, mengatakan dalam pernyataan bahwa pihaknya “kecewa” dengan keputusan itu.

Meski begitu, Turki mengatakan Hagia Sophia adalah milik Sultan Mehmet II yang merebut kota itu pada tahun 1453 dan mengubah katedral Ortodoks Yunani yang sudah berusia 900 tahun menjadi masjid.

Di Istanbul, ratusan orang berkumpul di dekat Hagia Sophia untuk merayakan keputusan tersebut. Mereka mengatakan, "Terima kasih Tuhan hari ini kembali ke tujuan utamanya. Hari ini Allah akan disembah di masjid ini.”

Kelompok-kelompok Turki telah lama berkampanye untuk konversi Hagia Sophia, dengan mengatakan itu akan lebih mencerminkan status Turki sebagai negara yang sangat Muslim.

2. Membantu Revolusi Suriah

Dilansir dari CFR, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung pemberontakan Musim Semi Arab 2011 melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kelompok pemberontak terkemuka dan paling substansial, Ha’yat Tahrir al-Sham (HTS).

Sejak kekalahan ISIS, Turki lebih peduli dengan munculnya entitas Suriah-Kurdi di Suriah utara yang dipimpin Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Pada dasarnya Turki menentang rezim Assad, tetapi jatuhnya pemerintah dapat mengganggu tujuan Ankara untuk membalikkan arus pengungsi dan mengalahkan pasukan Kurdi di utara Suriah.

3. Mendukung Kemerdekaan Palestina

“Sebagai musuh penindas dan pelindung yang tertindas, Turki berdiri di samping Palestina dalam perjuangan untuk kebebasan dan martabat terhadap jaringan genosida,” ungkap Presiden Recep Tayyip Erdogan selama pertemuan di Istanbul pada Oktober 2024.

“AS, Eropa, dan Dewan Keamanan PBB telah menjadi mainan di tangan seorang pembunuh kejam yang dikenal sebagai Netanyahu,” ujar Erdogan, merujuk pada perdana menteri Israel.

Erdogan juga menyatakan, “Rasa hormat kepada para pemimpin dan anggota perlawanan Palestina, yang telah menjadi legendaris tidak hanya melalui perjuangan mereka tetapi juga melalui kesyahidan mereka, dan untuk semua pahlawan yang telah menyirami tanah Gaza dengan darah mereka yang diberkati.”

4. Melawan Sekulerisme

Meskipun religius, Erdogan selalu membantah ingin memaksakan nilai-nilai Islam, dan bersikeras dia mendukung hak-hak warga Turki untuk mengekspresikan agama mereka secara lebih terbuka.

Namun, dia telah berulang kali mendukung kriminalisasi perzinaan. Dan sebagai ayah dari empat anak, dia mengatakan "tidak ada keluarga Muslim" yang boleh mempertimbangkan pengendalian kelahiran atau keluarga berencana.

Presiden Turki ini juga bersumpah memprioritaskan “nilai-nilai nasional” dalam menghadapi kekhawatiran bahwa perubahan akan mengikis fondasi ilmiah dan sekuler sekolah.

Topik Menarik