AS Bisa Tarik Massal Pasukannya dari Eropa
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) J.D. Vance dapat segera mengumumkan penarikan besar-besaran pasukan Amerika dari Eropa.
Perkiraan itu diungkap Kepala Konferensi Keamanan Munich, Christoph Heusgen, pada hari Jumat (14/2/2025).
Vance menghadiri acara tersebut hingga hari Minggu, dan telah mengkritik para pemimpin Eropa dalam pidatonya.
Dia menyatakan terkadang tidak begitu jelas apa yang terjadi pada beberapa "pemenang Perang Dingin."
Selama wawancara dengan Radio Jerman (Deutschlandfunk), Heusgen mengklaim dia percaya "hari ini Wakil Presiden Amerika akan mengumumkan sebagian besar pasukan Amerika akan ditarik dari Eropa."
Komentar Heusgen mengikuti laporan media baru-baru ini bahwa Presiden AS Donald Trump berencana memangkas kehadiran pasukan AS di Eropa sekitar 20, atau 20.000 tentara, sebagai bagian dari tinjauan komitmen Washington untuk melindungi Eropa.
Pekan ini, pemerintahan Trump telah mengisyaratkan perubahan kebijakan yang signifikan, mendesak negara-negara Eropa memimpin dalam keamanan mereka sendiri dan Kiev.
Kepala Pentagon Pete Hegseth mengatakan pada hari Rabu bahwa AS bermaksud memfokuskan kembali prioritas militernya untuk menghadapi musuh utamanya, China.
Selama kunjungan ke Polandia pada hari Jumat, Hegseth mengakui dia akan senang melihat lebih banyak pasukan AS di negara tersebut tetapi tetap mendesak negara-negara Eropa meningkatkan anggaran pertahanan.
Dia memperingatkan mereka tidak boleh berasumsi pasukan Amerika akan tinggal di sana selamanya.
Menanggapi spekulasi bahwa Washington dapat mengurangi pasukannya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pada hari Jumat bahwa Eropa perlu "memberikan kontribusi terbesar untuk pencegahan dan pertahanan konvensional" di benua tersebut.
"Kemarin, di NATO, kami sepakat mengembangkan peta jalan... untuk mengatur pengalihan beban dari AS ke Eropa di tahun-tahun mendatang, dan untuk menghindari pada saat yang sama dengan mengaturnya, bahwa kita mengalami kesenjangan kemampuan yang kritis," ujar dia.
Trump sebelumnya telah memperingatkan di bawah kepemimpinannya, AS tidak akan membela negara-negara NATO yang gagal memenuhi komitmen keuangan mereka.
Dia telah melontarkan gagasan menaikkan target belanja pertahanan anggota blok militer yang dipimpin AS menjadi 5 dari PDB, meskipun tidak ada anggota, termasuk AS, yang saat ini memenuhi ambang batas tersebut.
Pistorius mengatakan awal bulan ini bahwa Jerman tidak akan menghabiskan hampir setengah dari anggaran federalnya untuk pertahanan.
Dia mengakui perlunya berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan sebagai hal yang "tidak terbantahkan," tetapi tetap mengatakan ada batasan terhadap apa yang dapat dilakukan Jerman.
Pada Juli 2020, selama masa jabatan pertamanya, Trump mengumumkan AS akan menarik 12.000 tentara dari Jerman, dengan alasan kegagalan Berlin memenuhi target belanja pertahanan NATO. Namun, pada Februari 2021, Presiden AS saat itu Joe Biden secara resmi menghentikan rencana penarikan tersebut.
Setidaknya ada 65.754 tentara tugas aktif di seluruh wilayah tanggung jawab Komando Eropa AS (EUCOM) per 30 Juni tahun lalu, menurut laporan lokasi terbaru Departemen Pertahanan AS, yang dikutip Newsweek.
Jerman dilaporkan berada di puncak daftar negara tuan rumah, dengan sekitar 34.894 tentara.