Hamas: Penarikan Pasukan Israel dari Koridor Netzarim Adalah Kekalahan Zionis
Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza mengatakan penarikan penuh militer Israel dari Koridor Netzarim menandakan “kelanjutan dari kegagalan tujuan perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina”
Hamas menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka dan berlanjutnya pertukaran tawanan dan tahanan membantah “kebohongan” Benjamin Netanyahu tentang perolehan kemenangan di daerah kantong tersebut.
“Gaza akan tetap menjadi tanah yang dibebaskan oleh tangan rakyatnya dan para pejuangnya, dan terlarang bagi penjajah dan kekuatan eksternal apa pun," demikian ungkap Hamas, dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, orang-orang Palestina dulu menyebut Netzarim sebagai “koridor kematian”. Sejak pasukan Israel mengambil alih wilayah tersebut, mereka menghancurkan ribuan rumah dan melarang warga Palestina untuk bolak-balik.
Mereka memaksa warga Palestina untuk mengungsi ke selatan dan mendirikan pos pemeriksaan di koridor tersebut, tempat mereka menggeledah dan memindai orang-orang serta menangkap beberapa dari mereka. Mereka juga membunuh banyak orang yang mencoba menyeberangi daerah itu.
Warga Palestina akan merasa sedikit tenang karena Israel akan menarik diri dari daerah itu. Warga Palestina yang memiliki rumah di daerah itu akan memeriksa bangunan-bangunan itu dan warga Palestina sekarang akan dapat bergerak bebas antara selatan dan utara.
Fakta bahwa tidak akan ada lagi warga Israel yang ditempatkan di sana juga akan membuat warga Palestina merasa sedikit lebih aman.
Namun, sumber kami sejauh ini mengatakan penarikan ini belum terjadi dan akan terjadi dalam beberapa jam mendatang.
Kemudian, Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengatakan "mekanisme" untuk bergerak melalui jalan Salah al-Din dan al-Rashid di Gaza – dua jalan utama yang melewati Koridor Netzarim – tetap sama, tanpa perubahan apa pun.
Pengumuman itu muncul di tengah laporan bahwa militer Israel telah mulai menarik diri dari koridor itu, sejalan dengan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Kementerian mengatakan kendaraan masih harus diperiksa sebelum melewati Jalan Salah al-Din, sementara Jalan al-Rashid masih diperuntukkan hanya untuk pejalan kaki, tambahnya.
"Jika kedua jalan tersebut dibuka sepenuhnya dan normal, hal ini akan diumumkan secara resmi, jadi kami mengimbau warga untuk berhati-hati dan mematuhi pergerakan sesuai dengan mekanisme yang diizinkan saat ini demi keselamatan mereka," kata kementerian.
Penarikan pasukan Israel dari Netzarim diharapkan akan mengakhiri kehadiran militernya di Gaza utara dan memungkinkan pergerakan bebas warga Palestina antara wilayah utara dan selatan daerah kantong tersebut.