Denny Sumargo Santai Dilaporkan Farhat Abbas ke Polisi, Akui Tak Takut
Denny Sumargo menanggapi dengan santai usai dilaporkan Farhat Abbas ke polisi soal dugaan diskriminasi ras dan ujaran kebencian. Denny resmi dilaporkan sang pengacara ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis, 7 November 2024.
Denny Sumargo mengaku tidak takut menghadapi proses hukum yang menyeretnya setelah dilaporkan Farhat Abbas ke polisi.
"Saya itu bertanya sama diri saya tadi, aku cerita kok gua nggak ngerasa takut ya. Apa gue sombong ya," kata Denny dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Minggu (10/11/2024).
Pria yang akrab disapa Densu itu pun bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, mengapa ia sangat percaya diri untuk menghadapi permasalahan hukum dengan Farhat. Bahkan, ia berdoa kepada Tuhan untuk meminta petunjuk.
Foto/Instagram Denny Sumargo
"Mungkin gue terlalu percaya diri kali ya, gue tuh dilaporin orang kan. Kok gue nggak takut ya, terus aku berdoa dalam hati, 'Tuhan apa yang terjadi ya. Terus apa saya pura-pura kuat? Apa saya terlalu sombong? Apa kenapa ya?'" jelasnya.
"Saya tuh cuman kayak Tuhan tuh tersenyum kepada saya gitu. Terus seperti bertanya, 'Kamu maunya gimana'. Saya terserah bapa (Tuhan) masuk, masuk, tidak, tidak," sambungnya.
Di sisi lain, suami Olivia Allan ini mengaku merasa aneh. Pasalnya, meski telah dilaporkan mantan suami Nia Daniaty itu ke polisi, ia tidak bisa membenci pengacara kontroversi tersebut.
"Cuman saya dalam hati saya, saya bilang entah kenapa saya tidak membenci orang itu. Saya bingung kenapa saya nggak benci," ujarnya.
Sebagai informasi, awal mula laporan Farhat Abbas ke Denny Sumargo terjadi usai kedatangan ayah satu anak itu ke rumah pengacara kondang tersebut.
Mantan atlet basket ini mendatangi rumah pengacara tersebut untuk menanggapi ancaman yang disampaikan Farhat setelah Denny menulis komentar terkait isu donasi Agus Salim dan Novi Pratiwi.
Meski awalnya terjadi ketegangan, pertemuan tersebut akhirnya berlangsung damai tanpa insiden kekerasan. Keduanya pun saling memaafkan, dan pertemuan mereka diakhiri dengan berjabat tangan sebagai tanda perdamaian.