Dari Pontianak ke Sambas: Menaklukkan Tantangan Borneo dengan Yamaha Nmax Turbo

Dari Pontianak ke Sambas: Menaklukkan Tantangan Borneo dengan Yamaha Nmax Turbo

Otomotif | sindonews | Rabu, 18 September 2024 - 16:25
share

Perjalanan jauh melintasi Kalimantan, dari Pontianak-Singkawang-Sambas-Singkawang-Pontianak sepanjang lebih dari 500 kilometer menjadi saksi bisu ketangguhan dan performa Yamaha Nmax Turbo baru.

SINDONews berkendara melalui medan yang cukup menantang, seperti tikungan tajam, jalan berbatu dan pasir, hingga tanjakan.

Sensasi "Turbo" Bukan Sekadar Gimmick

Bukan turbocharger seperti pada mobil, "Turbo" pada NMAX Turbo merujuk pada teknologi Yamaha Electric Continuously Variable Transmission (YECVT).

Teknologi ini menggantikan peran roller konvensional pada CVT dengan modul motor listrik penggerak, memberikan akselerasi lebih cepat dan responsif.

Mulanya, SINDONews cukup skeptis dengan fitur “turbo” ini: hanya sebatas gimmick. Dan memang perlu menempuh perjalanan panjang ratusan kilometer sampai akhirnya SINDONews benar-benar yakin bahwa fitur YECVT bukan sekadar gimmick. Tapi, benar-benar berguna. Terutama, saat touring atau menempuh perjalanan jarak jauh.

Dari pengalaman SINDONews, ada beberapa keunggulan YECTV dibandingkan CVT konvensional:

1. Akselerasi Lebih Cepat: Modul motor listrik memungkinkan pengendara untuk "memaksa" putaran puli utama lebih cepat, menghasilkan akselerasi yang lebih responsif. Ini terasa sekali dalam perjalanan Bengkayang menuju ke Singkawang, ketika jalanan relatif lenggang dan SINDONews memacu kecepatan 70-90 km/jam. Akselerasi ini berguna ketika tuas gas diputar untuk mendahului kendaraan atau melewati tanjakan. YECTV menahan torsi tetap tinggi, sehingga akselerasi jadi lebih responsif.

2. Bebas Perawatan Roller: Roller pada CVT konvensional dapat aus dan perlu diganti secara berkala. YECVT menghilangkan kebutuhan akan roller, sehingga mengurangi biaya perawatan.Ini sebenarnya sedikit kontras dengan suara YECVT yang cukup keras dan “ngoyo” ketika gas dibejek maksimal. Tentu saja, hanya waktu yang bisa menjawab daya tahan YECVT ini.

3. Memberikan Sensasi Berkemudi Manual: YECVT memberi sensasi berkendara ala motor manual. Karena kita harus memainkan tombol “Y-Shift” untuk mengatur tiga tingkat level (Low, Medium, High). Memang ini butuh waktu untuk terbiasa. Sebab jika tidak tepat, maka dampaknya juga sangat minim.

Tapi, setelah sudah terbiasa, sangat seru sekali memainkan torsi-akselerasi atau “tenaga tambahan” di Nmax Turbo ini lewat Y-Shift. Ada sensasi “manual” dalamnya. Di perjalanan Singkawang menuju Pontianak, SINDONews aktif memainkan Y-Shift untuk mendapatkan tenaga ekstra saat mendahului.

Hanya perlu memutar tuas gas, kemudian tekan Y-Shift ke level Low. Rasakan RPM dan kecepatan yang semakin tinggi, lalu tekan lagi Y-Shift ke level Medium dan High.

Pun, dalam perjalanan jauh, memainkan Y-Shift ini juga berguna untuk menjaga SINDONews agar tidak mengantuk.

Nmax Turbo dilengkapi dengan dua mode berkendara:

- T Mode (Town Commuting Mode): Cocok untuk berkendara di dalam kota dengan akselerasi yang lebih halus dan hemat bahan bakar.

- S Mode (Sport Mode): Memberikan tenaga lebih besar untuk akselerasi yang lebih agresif.

Apakah YECVT Boros?

Mulanya, SINDONews mengira YECTV ini akan boros. Sebab, fitur tersebut seperti mendorong SINDONews untuk terus menerus membejek gas.

Tapi, di akhir rute, Yamaha Nmax Turbo yang dikendarai SINDONews mencatat angka 37,9 km per liter di layar MID. Perlu diingat bahwa SINDONews sepanjang perjalanan sering “gas pol”.

Baca Juga: Saingan Berat Yamaha R7! Suzuki GSX-8R Resmi Meluncur, Tampang Sporty Abis!

Sementara, rekan media lainnya yang cukup “kalem” saat berkendara mencatat 40,7 km perliter. Jadi tidak terlalu banyakperbedaannya.

Topik Menarik