Spesifikasi Tank M1A1 Abrams AS, yang Jadi Bulan-bulanan Rusia
Ukraina menerima sekitar 31 unit tank M1A1 Abrams AS dari para sekutunya untuk memperkuat posisinya di garda depan pertempuran melawan Rusia. Alih-alih mendapat pasokan darah baru, tank-tank ini jadi bulan-bulanan Rusia di medan perang.
Tercatat dari 31 unit yang didatangkan, 20 di antaranya hancur, dinonaktifkan atau ditangkap Rusia. Tank-tank ini dengan mudah dihancurkan oleh drone-drone kamikaze Rusia serta tank T-72B3 Rusia.
Bulgarian Military, Senin (16/9/2024) mencatat, sebuah gambar yang dirilis pada 14 September telah mengkonfirmasi klaim bahwa Rusia telah menangkap tank M1A1 Abrams. Tank ini merupakan model yang diperkuat, mengintegrasikan armor reaktif eksplosif Kontakt-1 Soviet serta perlindungan tambahan yang ditambahkan.
Rilis gambar ini menyusul konfirmasi hilangnya dua tank M1A1 Abrams lainnya, dengan gambar-gambar yang muncul kurang dari seminggu sebelumnya. Tank pertama hilang di dekat desa Volchye di arah Pokrovsk dari wilayah Donbas, sementara yang kedua berada di dekat permukiman Berdychi di wilayah yang sama.
Sekitar seminggu sebelum insiden ini, rekaman muncul menunjukkan kerusakan signifikan pada tank M1A1 Abrams lainnya, yang difilmkan sedang ditangkap dan ditarik oleh pasukan Rusia di dekat kota Avdiivka, bersama dengan tank Leopard 2A6.
Laporan terbaru menunjukkan pasukan Ukraina telah kehilangan tank Abrams dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Tren ini mengikuti periode kerugian signifikan dari akhir Februari hingga pertengahan April, dengan tank pertama terlihat pada tanggal 23 Februari, dan kerugian awal dikonfirmasi tiga hari kemudian. Pada bulan April, kendaraan-kendaraan ini sementara ditarik dari garis depan untuk ditingkatkan perlindungannya.
Spesifikasi Tank Abrams AS
Tank Abrams memiliki tiga versi, yaitu M1, M1A1, dan M1A2. Ketiganya memiliki berat 60, 63, dan 69,54 ton dan dapat menampung 4 orang, yaitu komandan, penembak, pengisi peluru, dan pengemudi. Kecepatan Tank Abrams dapat mencapai 30 km/jam, sedangkan untuk jenis MIA2 yang lebih berat memiliki kecepatan 17 km/jam.Dari ketiga versi tersebut MIA2 merupakan versi paling canggih. Hal paling menonjol dari tank Abrams ini adalah penambahan Sistem Informasi Antar Kendaraan (IVIS). Sistem ini memungkinkan pertukaran informasi secara otomatis antarkendaraan.
Dengan memasukkan informasi yang diberikan oleh sistem Posisi/Navigasi (POSNAV) di papan, komandan unit dapat melacak lokasi secara otomatis, tanpa menugaskan awak kendaraan. Selain itu, posisi musuh dapat diidentifikasi, diplot, dan disebarluaskan, sementara laporan dan permintaan artileri dapat diformat, dikirim, dan diproses secara otomatis.
Dari segi persenjataan, tank Abrams juga dibekali dengan meriam, satu senapan koaksial dan satu senapan utama yang dapat memuat 40-42 butir peluru. Selain memiliki daya serang yang besar, tank Abrams juga mempunya sisi pertahanan mumpuni.
Namun, fakta di medan pertempuran Ukraina-Rusia menampilkan hal berbeda. Dalam wawancara dengan media, personel Ukraina menyatakan ketidakpuasan terhadap tank Abrams, karena masalah teknis seperti kerentanan komponen elektronik terhadap kondensasi dan kerentanan terhadap tembakan Rusia. Ukuran besar tank-tank tersebut juga membuatnya menjadi sasaran empuk, terutama dibandingkan dengan tank-tank buatan Soviet Ukraina seperti T-80 dan T-64, yang memiliki profil yang lebih kecil.
Tank M1A1 Abrams juga menghadapi tantangan tak terduga di medan perang. Salah satu masalah utama adalah kerentanan terhadap taktik perang Rusia modern, terutama serangan drone.
Drone FPV Rusia menimbulkan ancaman serius karena presisi dan serangan yang tak kenal lelah, menyebabkan hilangnya beberapa tank Abrams tak lama setelah penyebarannya. Tentara Ukraina melaporkan tank-tank ini, yang kekurangan armor Chobham canggih dari model-model yang lebih baru, sangat rentan terhadap serangan drone, menjadikannya sasaran utama untuk dihancurkan.
Selain itu, tank Abrams sangat bergantung pada sistem elektronik yang kompleks, yang tidak berfungsi dengan baik dalam lingkungan pertempuran Ukraina. Awak telah mengalami masalah dengan kondensasi di dalam tank, mempengaruhi sistem kritis seperti kontrol api dan unit komunikasi, mengakibatkan malfungsi dan isolasi medan perang. Selain itu, faktor lingkungan seperti hujan dan kabut telah mengganggu elektronik tank, mengganggu sistem navigasi mereka dan memberikan data yang tidak akurat kepada operator.
Selain itu, desain Abrams disesuaikan untuk perang gaya NATO, yang bergantung pada senjata gabungan dengan artileri yang kuat dan dukungan udara. Elemen-elemen ini tidak dimiliki Ukraina. Tank-tank tersebut telah ditarik dari beberapa garis depan karena meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh drone kamikaze Rusia.
Awak Ukraina telah mencoba mengatasi beberapa masalah ini dengan menambahkan armor darurat, tetapi langkah-langkah ini belum sepenuhnya menyelesaikan kerentanan tank. Para ahli menyarankan tank Abrams, yang awalnya dibangun untuk skenario pertempuran yang berbeda, tidak ideal untuk medan perang Ukraina.