Korea Utara Bangun Pangkalan Angkatan Laut Baru yang Lebih Modern

Korea Utara Bangun Pangkalan Angkatan Laut Baru yang Lebih Modern

Global | sindonews | Senin, 9 September 2024 - 14:35
share

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengunjungi lokasi pembangunan "pangkalan angkatan laut modern" baru. Itu sebagai bentuk pengembangan kekuatan maritim negara itu. Fasilitas baru itu akan memberi Pyongyang keuntungan strategis.

Akhir tahun lalu, Kim memerintahkan militer Korea Utara dan industri manufaktur senjata untuk "lebih mempercepat persiapan perang" dalam menghadapi apa yang ia gambarkan sebagai tindakan konfrontasi "yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap negara itu oleh AS dan sekutu regionalnya.

Republik Rakyat Demokratik Korea sejak itu telah mengintensifkan uji coba rudal dan juga meluncurkan peluncur roket ganda baru dan pesawat nirawak kamikaze, di antara persenjataan lainnya.

Pada Minggu, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan inspeksi Kim terhadap lokasi pembangunan pelabuhan. Media tersebut mengutip pernyataan pemimpin negara tersebut yang menyebutkan bahwa pengembangan angkatan laut modern merupakan prioritas yang mendesak, mengingat "lingkungan keamanan regional".

Kim juga menunjukkan bahwa wajar saja bagi negara seperti Korea Utara untuk memberikan penekanan khusus pada area khusus ini, karena DPRK "dibatasi di sisi timur dan barat oleh laut".

Pejabat tersebut dilaporkan menambahkan bahwa dengan kapal perang dan kapal selam yang lebih besar dan lebih modern yang diharapkan akan ditugaskan oleh angkatan laut dalam waktu dekat, pangkalan yang mampu menampungnya merupakan kebutuhan yang mendesak.

Ia juga mengungkapkan rencana untuk membangun "kota pelabuhan modern" yang akan berfungsi sebagai pangkalan bagi angkatan laut negara tersebut.

AS, Korea Selatan, dan Jepang telah berulang kali menuduh DPRK meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut secara tidak perlu dengan uji coba rudal dan unjuk kekuatan lainnya. Pyongyang, sebaliknya, menegaskan bahwa program militernya semata-mata bersifat defensif dan dimaksudkan untuk menangkal potensi agresi asing.

Korea Utara telah beberapa kali mengutip latihan militer gabungan AS-Korea Selatan dan AS-Jepang di wilayahnya, yang terkadang melibatkan kapal selam bertenaga nuklir Amerika dan pesawat pembom berkemampuan nuklir, sebagai bukti bahwa Washington mungkin menyimpan niat tersebut.

Topik Menarik