Donald Trump: Saya Sangat Tersinggung Mengapa Putin Dukung Kamala Harris!
Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan dia sangat tersinggung ketika Presiden Rusia Vladimir Putin blakblakan mendukung rivalnya dalam pemilihan presiden (pilpres); Kamala Harris.
Ketika ditanya dalam forum ekonomi internasional di Vladivostok pada hari Kamis apakah dia memiliki kandidat favorit dalam pilpres AS, Putin mengatakan bahwa dia akan mengikuti dukungan Biden terhadap Kamala Harris dan akan mendukungnya juga.
Trump menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia daripada presiden mana pun yang datang sebelumnya," kata Putin.
Harris mungkin akan menahan diri dari tindakan seperti itu, katanya lagi.
Berbicara pada kampanye di kota Mosinee, Wisconsin, pada hari Sabtu, Trump mengecam Gedung Putih atas apa yang dia katakan sebagai klaim palsu tentang campur tangan Rusia dalam pilpres AS.
Oh tidak, ini Rusia, Rusia, Rusia lagi, kata Trump, bersikeras bahwa konflik di Ukraina tidak akan pernah terjadi jika dia menjadi presiden AS saat ini.
Saya kenal Putin. Saya mengenalnya dengan baik. Dan Anda tahu, dia mendukungsaya tidak tahu apakah Anda melihatnya tempo haridia mendukung Kamala, lanjut Trump.
Saya sangat tersinggung dengan itu. Saya heran mengapa dia mendukung Kamala, paparnya, seperti dikutip dari Russia Today , Minggu (8/9/2024). Dia menggambarkan Putin sebagai pemain catur dan dia bertanya-tanya apakah Putin telah berbicara tentang Harris sambil tersenyum.
Beberapa media Amerika, termasuk CNN , menyatakan bahwa pemimpin Rusia itu hanya mengolok-olok Harris ketika blakblakan menyampaikan dukungannya. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak untuk menjelaskan apa yang dimaksud Presiden Putin, dengan mengatakan bahwa politik dalam negeri AS bukanlah isu prioritas bagi Kremlin.
Harris sendiri belum mengomentari masalah tersebut, sementara Gedung Putih mengatakan bahwa Putin tidak boleh memihak kandidat mana pun.
Selama kampanye pemilihannya kembali, Trump berulang kali mengeklaim bahwa dia akan segera mengatur perundingan perdamaian baru antara Moskow dan Kyiv dan menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina dalam 24 jam.
Namun, Kremlin tetap skeptis, di mana Peskov mengatakan baru-baru ini bahwa Trump "tidak punya tongkat ajaib" dan bahwa AS harus terlebih dahulu berhenti mengirim senjata ke Ukraina.