Ini Perbandingan Investasi Kendaraan Listrik Hyundai di Indonesia dan Thailand
Selain di Indonesia, Hyundai ternyata juga baru saja mengumumkan investasi sebesar USD28 juta (Rp446,5 miliar) untuk membangun pabrik perakitan EV dan baterai baru di Thailand. Thailand, yang dikenal sebagai Detroit Asia, telah mengalami lonjakan penjualan EV dalam beberapa tahun terakhir. Hyundai akan bekerja sama dengan Thonburi Automotive Assembly Plant Co. sebagai mitra bisnis strategis untuk memperkuat kehadirannya di Thailand.
Hyundai Motor Group telah menginvestasikan Rp13,5 triliun untuk membangun pabrik sel baterai ini, menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Ioniq 5 N Seharga Rp1,3 Miliar Laris, Hyundai: Orang Indonesia Banyak Uang tapi Masih Nahan Belanja
Dengan adanya pabrik sel baterai ini, Hyundai Motor Group menjadi brand pertama di industri otomotif Indonesia yang memiliki ekosistem EV lengkap, mulai dari pengolahan bahan baku hingga produksi mobil listrik dan pengembangan jaringan pengisian daya.
Sel baterai yang diproduksi di pabrik tersebut akan dirakit menjadi battery pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia dan digunakan dalam kendaraan Hyundai Kona Electric buatan Indonesia.
Pabrik Hyundai-LG akan meningkatkan kapasitas produksi EV Hyundai menjadi 70.000 unit pada 2024 dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
Hyundai sendiri sudah mendukung akses pengisian daya yang lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia yang tahan air.
Hyundai juga telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS), yang mengubah baterai bekas menjadi unit penyimpanan energi.