Bersyukur kepada Allah Taala: Selain Al-Fatihah, 4 Ayat yang Dimulai dengan Alhamdulillah

Bersyukur kepada Allah Taala: Selain Al-Fatihah, 4 Ayat yang Dimulai dengan Alhamdulillah

Terkini | sindonews | Senin, 5 Agustus 2024 - 13:24
share

Pada dasarnya segala nikmat yang diperoleh manusia harus disyukurinya. Prof Dr Quraish Shihab menjelaskan nikmat diartikan oleh sementara ulama sebagai "segala sesuatu yang berlebih dari modal Anda".

"Adakah manusia memiliki sesuatu sebagai modal?" ujar Quraish Shihab dalam bukunya berjudul "Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat" (Mizan, 2007).

"Jawabannya," kata Quraish "Tidak". "Bukankah hidupnya sendiri adalah anugerah dari Allah?" tambahnya. "Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?" (QS Al-Insan [76]: 1). Baca juga: Pada Hakikatnya Manusia tak Mampu Bersyukur kepada Allah secara Sempurna

Nikmat Allah demikian berlimpah ruah, sehingga Al-Quran menyatakan, "Seandainya kamu (akan) menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (QS Ibrahim [14] : 34). Al-Biqa'i dalam tafsirnya terhadap surat Al-Fatihah mengemukakan bahwa "al-hamdulillah" dalam surat Al-Fatihah menggambarkan segala anugerah Tuhan yang dapat dinikmati oleh makhluk, khususnya manusia.

Itulah sebabnya --tulisnya lebih jauh-- empat surat lain yang juga dimulai dengan al-hamdulillah masing-masing menggambarkan kelompok nikmat Tuhan, sekaligus merupakan perincian dari kandungan nikmat yang dicakup oleh kalimat al-hamdulillah dalam surat Al-Fatihah itu.

Karena Al-Fatihah adalah induk Al-Quran dan kandungan ayat-ayatnya dirinci oleh ayat-ayat lain. Keempat surat yang dimaksud adalah: 1. Al-An'am (surat ke-6) yang dimulai dengan, "Segala puji bagi Allah Yang te1ah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang." Ayat ini mengisyaratkan nikmat wujud di dunia ini dengan segala potensi yang dianugerahkan Allah baik di darat, laut, maupun udara, serta gelap dan terang. Baca juga: Peringatan Allah untuk Manusia yang Tidak Bersyukur

2. Al-Kahf (surat ke-18), yang dimulai dengan, "Segala puji bagi Allah yang te1ah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Quran), dan tidak membuat kebengkokan (kekurangan) di dalamnya." Di sini diisyaratkan nikmat-nikmat pemeliharaan Tuhan yang dianugerahkannya secara aktual di dunia ini. Disebut pula nikmat-Nya yang terbesar yaitu kehadiran Al-Quran di tengah-tengah umat manusia, untuk "mewakili" nikmat-nikmat pemeliharaan lainnya. 3. Saba' (surat ke-34), yang dimulai dengan, "Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bagi-Nya pula segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetabui. Ayat ini mengisyaratkan nikmat Tuhan di akhirat kelak, yakni kehidupan baru setelah mengalami kematian di dunia, di mana dengan kehadirannya di sana manusia dapat memperoleh kenikmatan abadi. 4. Fathir (surat ke-35), yang dimulai dengan, "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan (di dunia dan di akhirat), yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat." Baca juga: Tiga Sisi Syukur Menurut Al-Quran, Apa Saja?

Ayat ini adalah isyarat tentang nikmat-nikmat abadi yang akan dianugerahkan Allah kelak setelah mengalami hidup baru di akhirat. Setiap rincian yang terdapat dalam keempat kelompok nikmat yang dicakup oleh keempat surat di atas, menuntut syukur hamba-Nya baik dalam bentuk ucapan al-hamdulillah, maupun pengakuan secara tulus dari lubuk hati, serta mengamalkan perbuatan yang diridhai-Nya.

Topik Menarik