Cholil Mahmud Minta Musisi Tak Aji Mumpung soal Riders: Seperlunya Saja
JAKARTA - Cholil Mahmud, vokalis dan gitaris Efek Rumah Kaca (ERK) turut berkomentar tentang fenomena riders para musisi yang kerap dijadikan ajang ‘aji mumpung’ pada event organizer (EO).
Cholil tak setuju jika musisi mengajukan riders yang merepotkan dengan alasan penunjang aksi panggung.
“Sebenarnya, kita bisa menilai keberlangsungan karier seorang musisi/band dari riders mereka,” kata sang vokalis saat ditemui awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2025.
Bagi Cholil Mahmud dan Efek Rumah Kaca penting menjalin hubungan baik dengan semua pihak, termasuk event organizer. Karena itu, perlu bagi musisi memudahkan pekerjaan semua orang, termasuk para EO.
“Saya tidak peduli, Efek Rumah Kaca itu dikategorikan band baru atau lama. Tapi bagi kami, merepotkan EO itu tidak membawa manfaat. Mengajukan riders pun seperlunya saja,” tuturnya.
Pelantun Sebelah Mata tersebut menyarankan agar musisi muda lebih bijak dalam mengajukan riders. Sebab, hal tersebut bukan menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi EO.
“Kebutuhan-kebutuhan yang enggak terlalu perlu dan tidak relevan untuk kita saat manggung, sepertinya tak harus dipenuhi oleh pihak EO.Perlunya saling pengertian ya,” imbuhnya.
Sebelum Cholil, Ari Lasso lebih dulu mengkritisi riders atau permintaan band-band baru yang dinilai terlalu merepotkan pihak organiser. Dia berpesan, agar bijak dalam menentukan riders.
“Ada yang jauh lebih penting dari itu semua, yaitu manajemen diri yang ketat, tim produksi yang solid, serta manajemen yang komunikatif dan adaptif terhadap situasi dan kondisi,” ujar Ari.*





