Penyesalan Ardhito Pramono Korbankan Pernikahan demi Selingkuhan

JAKARTA - Ardhito Pramono mengungkap pengalaman pahit dalam kehidupan pribadinya yang sempat membuatnya kehilangan pernikahan. Ardhito blakblakan soal kisah masa lalunya dengan mantan istri dan orang ketiga yang sempat hadir dalam rumah tangganya.

Kala itu, Ardhito, lebih memilih selingkuhan dan merelakan pernikahannya Jeanneta Sanfadelia hancur. Ardhito telah dibutakan oleh cinta.

Parahnya, ia kemudian dikhianati oleh selingkuhannya tersebut. Hal itu diketahui dari selingkuhan sang kekasih.

“Selingkuh mantan gue,” ucap Ardhito di kanal YouTube HAS Creative, Kamis (15/5/2025). "Selingkuhannya nyamperin gue," imbuhnya.

Selingkuhan kekasihnya menceritakan sosok perempuan yang mengkhianati Ardhito. Perempuan kerap menyakiti laki-laki.

“Dia bilang, ‘Dhito, kan lo sacrifice pernikahan lo untuk orang ini. Lo tahu enggak kalau dia punya pacar banyak? Dan gue salah satunya,’” ujar Ardhito menirukan perkataan pria tersebut.

Pernyataan itu membuat Ardhito tercengang. Ia mengaku mencoba mencerna kenyataan yang baru saja diterimanya.

“Gue kayak mencoba menerima. Serius, emang iya? Emang betul?” kenangnya.

Dalam kondisi penuh emosi, Ardhito memutuskan untuk menghubungi ayah dari mantan istrinya. “Gue telepon bokapnya. Bokapnya nenangin gue, karena gue sacrifice pernikahan gue salah satunya karena itu,” tuturnya.

Ardhito lalu merenungkan kembali apa yang sebenarnya ia terima dari mantan istrinya selama mereka bersama. Perempuan yang tumbuh dalam keluarga penuh kasih itu, menurut Ardhito, pernah memberinya cinta yang tulus.

“Pada saat mantan bini gue yang dibesarkan dengan rasa cinta dan kasih sayang sama keluarganya ngasih itu ke gue, gue masih selalu bertanya. Apakah yang dikasih ke gue ini beneran cinta? Karena gue enggak pernah merasakan itu,” ungkapnya.

Rasa penyesalan semakin dalam ketika Ardhito menemukan kenangan-kenangan lama yang tersimpan di akun media sosial keduanya. “Gue baru tahu kalau itu tulus setelah gue lihat archive di second account gue. Gila, dia memberikan hidupnya. Tapi karena gue enggak pernah merasakan dicintai, gue terus bertanya,” katanya.

Di akhir, Ardhito menyadari memberi kasih sayang pada orang yang sebenarnya belum tentu membalasnya dengan tulus, sementara orang yang benar-benar mencintainya justru ia abaikan.

“Ada satu orang yang gue rasa ‘kayaknya lo kasihan banget, enggak pernah merasakan kasih sayang dan cinta.’ Gue juga enggak pernah merasakan itu, jadi gue memberikan itu ke orang lain. Gue melupakan orang yang sangat mencintai gue,” tutup Ardhito penuh haru.