Ricky Siahaan Tutup Usia saat Akhiri Tur di Jepang, Seringai Berduka

Ricky Siahaan Tutup Usia saat Akhiri Tur di Jepang, Seringai Berduka

Seleb | okezone | Minggu, 20 April 2025 - 07:55
share

JAKARTA - Seberapa penting menyimpan uang tunai saat mengantisipasi kondisi krisis ekonomi. Perencana keuangan menyarankan masyarakat menyiapkan dana darurat di tengah kondisi ekonomi dunia yang tak pasti. 

Tidak semua perencana keuangan sepakat mengenai pentingnya uang tunai fisik, namun beberapa di antaranya berpendapat bahwa menyimpan sedikit uang tunai di rumah adalah langkah bijak sebagai persiapan menghadapi pemadaman listrik, bencana alam, atau gangguan dalam sistem pembayaran. 

"Saya merasa nyaman dengan menyimpan antara USD500 hingga USD1.000 (setara Rp16,8 juta dengan kurs Rp16.800 per USD) dalam bentuk uang tunai untuk menghadapi situasi tak terduga," ungkap Seorang Perencana Keuangan Matthew Saneholtz dilansir dari CNBC, Jumat (18/4/2025).

1. Jangan Berlebihan Menyimpan Uang tunai di Rumah

Menyimpan uang tunai di rumah merupakan "keputusan pribadi," ungkap CFP dan pendiri My Retirement Network Melissa Caro. Meskipun dia menyatakan bahwa hal ini bisa "berguna" dalam beberapa keadaan, dia mengingatkan agar tidak terlalu mengandalkannya. 

"Saya tidak akan menyimpan uang tunai secara berlebihan, karena tidak ada perlindungan dari FDIC dan tidak memberikan bunga," jelas Caro. 

2. Risiko Simpan Uang di Rumah

Ada juga risiko lain yang perlu diperhatikan. "Uang tunai dapat hilang, dicuri, rusak, atau bahkan digunakan untuk pengeluaran yang tidak direncanakan," kata  CFP dan Pendiri Prism Planning Partners Nicole Sullivan.

"Jika Anda memiliki jumlah uang tunai yang besar, Anda mungkin lebih mudah tergoda untuk menghabiskannya pada 'barang-barang tambahan' yang biasanya akan Anda hindari," tambahnya. 

 

3. Tambah Tabungan Darurat 

Selain menyimpan sejumlah uang tunai di rumah, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali dana darurat. Para ahli keuangan umumnya menyarankan agar menabung antara tiga hingga enam bulan biaya hidup yang esensial dalam rekening giro atau rekening tabungan berbunga tinggi.

Namun, dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, mungkin saatnya mempertimbangkan untuk memperpanjang tabungan tersebut hingga mencakup satu tahun biaya hidup.

Baca Selengkapnya: Ekonomi Dunia Tak Pasti, Masyarakat Harus Punya Uang Tunai Rp16,8 Juta

Topik Menarik