Pedih, Refal Hady Ditinggal Nikah Setelah Lima Tahun Pacaran
JAKARTA - Refal Hady dipercaya menjadi pemeran utama dalam film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, karya sutradara Hanung Bramantyo. Dalam film ini, ia memerankan karakter Daku, seorang penulis yang kerap mengalami kisah cinta dengan pola yang sama—perasaannya selalu datang di waktu yang tidak tepat.
Dari tiga perempuan yang hadir dalam hidup Daku, ada satu kisah yang terasa sangat dekat dengan pengalaman pribadi Refal, yaitu hubungannya dengan Nadya, yang diperankan oleh Nadya Arina.
Dalam cerita, Daku dan Nadya telah menjalin hubungan selama lima tahun. Namun, karena Daku belum siap melangkah ke jenjang pernikahan, orang tua Nadya mendesaknya untuk segera menikah dengan pria lain.
Ternyata, pengalaman Daku ini cukup mirip dengan kisah nyata Refal. Ia mengaku pernah mengalami hal yang sama, sehingga tak kesulitan dalam mendalami karakter tersebut.
"Gue pernah pacaran lima tahun, dan gue merasa belum siap. Akhirnya, dia menikah dengan orang lain," ungkap Refal Hady saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).
Karakter Daku digambarkan sebagai sosok yang penuh kegelisahan dan penyesalan, selalu merasa waktu tidak pernah berpihak padanya. Bagi Refal, peran ini terasa begitu nyata karena ia juga pernah melalui fase serupa dalam hidupnya.
"Daku itu penuh keraguan, ingin bebas, nggak mau ada tanggungan, tapi di sisi lain dia belum berdamai dengan dirinya sendiri. Dia banyak penyesalan. Itu yang aku gali dari pengalaman pribadi," jelasnya.
Melalui karakter Daku, Refal semakin memahami bahwa banyak laki-laki yang merasa tertekan dengan tuntutan untuk menikah. Bukan karena mereka meragukan pasangan, tetapi lebih kepada kesiapan diri untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan.
"Daku benar-benar jadi tamparan buat gue. Gue pernah ada di fase itu. Setiap laki-laki pasti pernah merasa takut akan komitmen, bukan karena hubungan yang dijalani, tapi karena masih mempertanyakan kesiapan dirinya sendiri," tambahnya.
Kehidupan Nunung Sekarang, Rela Jual Rumah dan Memilih Ngekos Satu Kamar demi Keluarga di Solo
Sementara untuk mendalami sisi Daku sebagai seorang penulis, Refal banyak berdiskusi dengan Hanung Bramantyo. Ia ingin memahami bagaimana cara berpikir seorang penulis, karena dunia sastra bukan hal yang familiar baginya.
"Dari sisi penulisnya, gue banyak nanya ke Mas Hanung. Otak seorang penulis itu seperti apa sih? Perspektifnya luas banget, instingnya juga kuat," pungkasnya.