Raja Charles Beri Gelar Yang Mulai pada Aga Khan V, Pangeran William Tinggalkan Istana
JAKARTA - Raja Charles III baru saja memberikan gelar kerajaan baru kepada Aga Khan yang baru, setelah Pangeran Karim Al-Hussaini meninggal dunia pada usia 88 tahun pada minggu lalu.
Keluarga kerajaan telah mengonfirmasi bahwa Pangeran Rahim Al-Hussaini, yang bernama Aga Khan V, telah diberikan gelar "Yang Mulia" oleh Raja Charles setelah generasi sebelumnya, Pangeran Karim Al-Hussaini meninggal dunia.
Dikutip Geo TV, Pakar kerajaan Rebecca English membagikan pengumuman Istana Kensington di media sosial atas gelar Yang Mulai, yang diberikan kepada putra mendiang Pangeran Karim Al-Hussaini, Aga Khan.
Di tengah pengumuman Raja Charles, Istana Kensington juga mengumumkan bahwa Pangeran William meninggalkan Istana untuk mengunjungi London Screen Academy pada hari ini, Rabu (12/2/2025)
Pakar kerajaan Rebecca English menulis di X dan membagikan pengumuman Istana Kensington itu, di mana Pangeran William memilih untuk mengunjungi banyak acara saat Raja Charles mengumumkan memberi gelar Yang Mulia kepada Aga Khan.
“Pangeran Wales akan mengunjungi London Screen Academy pada hari Rabu untuk menyoroti generasi pembuat film dan profesional kreatif Inggris berikutnya. Ia tidak akan menghadiri BAFTAS akhir pekan ini, tetapi akan muncul sebagai bagian dari paket video,” tulis Rebbeca English di X.
Tradisi Pemberian Gelar
Untuk menandai naik takhtanya Pangeran Rahim Al-Hussaini Aga Khan sebagai Imam turun-temurun kelima puluh dari komunitas Muslim Syiah Ismailiyah dan sesuai dengan tradisi yang telah lama ada, Raja berkenan menganugerahkan gelar ‘Yang Mulia’ kepada Aga Khan yang baru.
Dikutip royal.uk, gelar ini awalnya diberikan kepada Aga Khan I sebagai pengakuan atas perannya sebagai pemimpin spiritual komunitas Ismailiyah dan sebagai pemimpin agama yang penting di dunia. Banyak komunitas Ismailiyah juga tinggal di negara-negara Persemakmuran.
Tradisi ini berlanjut dan kini juga mengakui karya para Imam Ismailiyah di bidang dialog antaragama, pendidikan, perawatan kesehatan, dan bentuk-bentuk pembangunan sosial-ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi yang sangat positif bagi masyarakat di seluruh dunia.
Gelar ‘Yang Mulia’ telah diberikan oleh Raja Inggris kepada para Imam Ismailiyah sejak Aga Khan pertama, yang bermukim di India dan berlanjut hingga hari ini, dan ditegaskan kembali setelah setiap pergantian.
Catatan menunjukkan bahwa gelar ‘Yang Mulia’ diberikan kepada Aga Khan III oleh Ratu Victoria pada tahun 1886 saat ia baru berusia 9 tahun, setahun setelah ia naik jabatan sebagai Imam. Gelar ‘Yang Mulia’ diberikan kepada Aga Khan IV oleh Ratu Elizabeth II pada bulan Juli 1957 sekitar dua minggu setelah ia menggantikan kakeknya.
Dapat dipahami bahwa pemberian gelar ‘Yang Mulia’ kepada Imam Ismailiyah oleh Raja Inggris merupakan cerminan dari hubungan kuat yang telah terjalin dari waktu ke waktu antara keluarga, layanan kepada Kerajaan yang telah dilakukan para Imam selama bertahun-tahun (awalnya di Afghanistan dan India khususnya) dan yang terpenting pengakuan posisi kepemimpinan Imam sehubungan dengan populasi Ismailiyah yang telah dan terus hadir di banyak negara Persemakmuran.
Almarhum Aga Khan IV memiliki hubungan yang hangat di tingkat pribadi dengan mendiang Yang Mulia Ratu dan Yang Mulia Raja Charles, serta secara kelembagaan dengan Pemerintah Inggris dalam diplomasi dan kenegarawanan internasional. Hal ini telah diakui misalnya melalui acara-acara yang diselenggarakan oleh mendiang Yang Mulia Ratu dan Pemerintah Inggris untuk menandai Peringatan Emas dan Berlian mendiang Yang Mulia Ratu serta pemberian gelar Kesatria.
Mendiang Yang Mulia Aga Khan IV dan semua anaknya, termasuk Pangeran Rahim Aga Khan V, dan anak-anaknya, adalah warga negara Inggris dan memiliki hubungan dekat dengan Inggris. Ibu Pangeran Rahim adalah orang Inggris seperti halnya mendiang nenek dari pihak ayah.