Ditelantarkan Ayah, Baim Alkatiri Sempat Berjualan di Pinggir Jalan

Ditelantarkan Ayah, Baim Alkatiri Sempat Berjualan di Pinggir Jalan

Seleb | okezone | Jum'at, 20 September 2024 - 22:01
share

JAKARTA - Baim Alkatiri alias Baik Cilik mengaku ditelantarkan oleh ayah kandungnya selama dua tahun dan sampai harus berjualan di pinggir jalan. Mantan artis cilik dengan nama asli Ibrahim Khalil Alkatiri ini menceritakan perlakuan ayah kandungnya yang enggan menghidupinya selama dua tahun.

Baim menjelaskan bahwa sejak 2022 ayahnya tidak pernah menghubunginya bahkan seluruh kontaknya sudah diblokir. 

“Kan diblokir semua, terakhir komunikasi itu 2022 tapi aku sempat ketemu orangnya kurban kemarin 2023 cuma sekedar say hi aja,” ujar Baim dalam tayangan Intens Investigasi.

Ditelantarkan Ayah, Baim Alkatiri Sempat Berjualan di Pinggir Jalan

Selama dua tahun, Baim mengaku menyimpan dendam kepada ayahnya. Hal yang ia lakukan sekarang adalah agar semua orang tau perlakuan ayahnya yang sebenarnya. 

“Dendam ada dong pasti, tapi ya udah itu udah kejadian 2 tahun lalu, anggapannya aku cuma mau ngasih tahu nih orangnya kayak gimana, karena aku udah cukup menutupi, jaga namanya dia, aku nutupin semuanya itu sudah cukup sih,” jelasnya.

Baim menjelaskan ia tidak takut jika ayahnya kembali atau tidak, yang dia inginkan adalah pertanggungjawaban berupa uang sekolah. “Aku gak takut apa-apa, aku terima apapun, kalau dia balik aku terima kalau dia nggak balik nggak apa-apa” “Aku cuma minta tanggung jawabnya doang, dalam bentuk ya itu uang sekolah, uang sekolah itu 25 juta lebih hampir 30 juta”

Baim mengutarakan ia dapat memaafkan ayahnya jika ayahnya kembali membuka komunikasi lagi dan menjelaskan alasan yang jelas mengapa menelantarkannya selama ini. “Aku pengen tau alasannya dia kenapa kayak gini, aku pengen tau semuanya, kalo alasannya dia masuk akal bisa diterima aku pasti maafin lah, pasti aku maafin kalau bisa bisa diterima.”

Setelah mengungkapkan kepada publik, banyak orang - orang di sekitar Baim turut mendukungnya. Ia mengaku tidak ada teror dari  keluarga ayah, namun ia hanya ditanya alasan membongkar aib ayahnya. “Orang sekitar banyak yang support aku, semua yang ngerti aku pasti support aku, yang ngerti aku kayak gimana yang tahu semuanya pasti mereka mensupport aku”

“Enggak pernah diteror cuma pernah pada ngechatin aku, pada nanya kenapa kok bongkar aib, bukan aib orang fakta kok, yang aku keluarin tuh semua fakta semua kenyataan enggak ada yang kurubah, enggak ada yang aku lebih-lebihin malah banyak yang aku tutupin” jelasnya.

Menahan selama dua tahun bukanlah hal yang mudah bagi Baim. Puncak dari kekesalannya selama dua tahun ini baru bisa ia luapkan pada publik akibat feedback yang selama ini tidak ia terima dari sang ayah. “Aku udah muak aja, aku nggak pernah ngerasa ada feedback dari dia, memperbaiki hubungan atau effort dari dia tentang itu, itu bikin aku kayak udahlah.”

 

Baim mengaku, ia harus memulai kehidupan dari awal, yang mana ia pernah sampai berjualan dipinggir jalan guna mencukupkan kehidupannya. Tak hanya untuk dirinya, terkadang ia juga membantu ibu tirinya untuk menafkahi adik adiknya dan semua perjuangan yang dilakukannya pun tidak pernah dihargai oleh sang ayah.

“Aku bener-bener mulai semuanya dari awal, aku pernah jualan pinggir jalan, aku pernah ngutang sana sini aku, Wah banyak lah itu benar-benar untuk menghidupi kehidupan aku”

“Dia malah ngerasa kayak lepas tanggung jawab, aku udah berusaha sendiri apa segala macem, maksudnya kayak at least applause atau apa bukan malah lari kayak gitu” lanjutnya.

Dari kejadian tersebut Baim dapat mengambil sisi positif, yang mana ia terdorong dalam mencari nafkah serta mengembangkan bisnisnya. Baim kini memiliki beberapa bisnis, yaitu parfum yang dijual secara offline dan online di jawa timur serta bisnis susu kambing yang baru ia rintis.

Namun terlepas dari kesuksesan bisnisnya, Baim menegaskan bahwa kewajiban dalam membayar uang sekolah adalah tanggung jawab dari ayahnya. “Alhamdulillah parfum apa segala macam ya bisalah buat nghidupin aku tapi tetap aja sebisa-bisanya aku semampu-mampunya aku duit sekolah itu bukan tanggung jawabku”