Kaesang Lebih Pilih PSI daripada PDIP, Saidiman Ahmad: Dia Langsung Jadi Bintang

Kaesang Lebih Pilih PSI daripada PDIP, Saidiman Ahmad: Dia Langsung Jadi Bintang

Seleb | BuddyKu | Minggu, 24 September 2023 - 16:30
share

FAJAR.CO.ID, JAKARTA Pengamat Ilmu Politik, Saidiman Ahmad, memberikan komentarnya terkait keputusan putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep yang memutuskan untuk bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dibeberkan Saidiman, tidak sedikit yang menganggap bergabungnya Kaesang ke PSI menunjukkan keretakan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.

Mereka melihat hal ini sebagai bentuk pembangkangan Jokowi pada Mega dan PDIP. Bahkan tidak sedikit yang berharap PDIP memberi sanksi pada Jokowi, ujar Saidiman dalam cuitan Twitternya (24/9/2023).

Saidiman melihat, Kaesang merupakan seorang individu merdeka yang memiliki hak untuk menentukan masa depan politiknya sendiri.

Karena itu tidak relevan menimpakan tanggungjawab pada orang lain (termasuk pada ayahnya) atas keputusan politik yang dia ambil, Saidiman menuturkan.

Tambahnya, dalam sebuah perpolitikan modern saat ini, tidak perlu lagi ada dosa turunan yang diciptakan.

Tidak masuk akal memberi sanksi pada Jokowi atas keputusan politik Kaesang. Keduanya adalah individu merdeka, tukasnya.

Lebih lanjut kata dia, publik masih belum tahu alasan lain Kaesang memilih bergabung dengan PDIP.

Yang pasti, Kaesang adalah manusia dewasa yang memiliki keputusannya sendiri. Dia juga sudah punya keluarga sendiri, bebernya.

Dia berpandangan, akan jauh lebih berguna melihat keputusan bergabung ke PSI sebagai strategi politik jangka panjang dari Kaesang.

Di partai sebesar PDIP, Kaesang hanya akan menjadi kader biasa. Sementara di PSI, dia bisa langsung menjadi bintang, tukasnya.

Mungkin juga ini semacam eksperimen politik bagi Kaesang untuk terlibat membesarkan partai yang baru tumbuh, sambung dia.

Saidiman menduga, Kaesang melihat PSI memiliki potensial untuk menjadi Partai Besar di masa depan.

Partai ini, sejauh ini, berusaha membangun positioning ideologis yang cukup jelas. Mereka juga datang dengan gagasan-gagasan kebijakan baru antara lain ide mengenai layanan kesehatan semesta melalui BPJS gratis, tandasnya.

Saidiman menuturkan, PSI sejauh ini cukup concern dengan isu-isu kebebasan sipil dengan memberi pembelaan pada banyak sekali kasus diskriminasi.

Wakil-wakil mereka di parlemen daerah cukup konsisten mendorong akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Mereka cukup aktif memberi respons atas semua isu yang berkembang di masyarakat, imbuhnya.

Semua ini, kata Saidiman, bisa dilihat sebagai langkah awal partai politik baru yang serius. Mereka memiliki potensi mengisi ruang kosong yang ditinggalkan partai-partai politik mapan yang terlalu sibuk menjalani ritual berburu kuasa yang tak habis-habis.

Semua itu terasa sangat relevan untuk politik masa depan yang akan diisi kelompok pemilih yang juga semakin kritis. Ke depan, rekam jejak dan tawaran kebijakan rasional akan menjadi pertimbangan utama pemilih mengambil keputusan di bilik suara. Saya percaya itu, ucapnya.

Meskipun begitu, Saidiman tidak menafikan kekurangan yang dimiliki PSI sebagai Partai baru di antara banyaknya Partai besar.

Tentu PSI banyak kekurangan, namun dibanding stok partai yang sekarang ada, PSI punya harapan. Saya menduga Kaesang melihat harapan ini. Dan harapan itu yang lebih banyak mendorongnya memilih berlabuh ke PSI. Kita lihat perkembangannya, kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Topik Menarik