Cara Menghilangkan Orang yang Terkena Pelet Cinta Tanpa ke Dukun
JAKARTA, iNews.id - Bagaimana cara menghilangkan orang yang terkena pelet cinta? Adakah ritual khusus yang harus dilakukan? Pelet, santet, guna-guna, atau segala jenis ilmu sihir lainnya begitu sering terdengar di berbagai cerita masyarakat Indonesia.
Ilmu sihir tersebut biasanya digunakan untuk tujuan yang buruk, di mana pelet cinta dikirim agar mendapatkan hati seseorang yang disukai dengan cara yang instan.
Oleh sebab itu, banyak orang yang akhirnya pergi ke dukun untuk menghilangkannya, Akan tetapi, meminta bantuan pada dukun adalah sebuah kemusyrikan.
Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Quran yang telah diturunkan pada Muhammad. (HR. Ahmad).
Alih-alih meminta bantuan dukun, seseorang yang ingin menghilangkan pelet cinta disarankan untuk melakukan rukyah atau menangkal sihir dengan memperbanyak doa.
Namun sebelum itu, diperlukan keyakinan penuh bahwa Allah yang akan menyembuhkan pelet yang ada di tubuh manusia tersebut.
Cara Menghilangkan Orang yang Terkena Pelet Cinta
Sebenarnya, tidak ada dalil yang secara spesifik menjelaskan tentang cara menangkal pelet cinta.
Kendati demikian, terdapat sejumlah ayat atau doa yang bisa dibaca agar seseorang dapat terhindar dari setan dan ilmu sihir yang mengganggunya.
Adapun deretan cara menghilangkan pelet cinta yang dikirim pada seseorang adalah sebagai berikut.
1. Menghancurkan pelet
Cara pertama yang harus dilakukan saat seseorang mengirimkan pelet berupa benda-benda aneh adalah dengan menghancurkannya lalu membuangnya sejauh mungkin.
Pastikan benda tersebut sudah tidak ada di sekitar rumah Anda atau tempat Anda bekerja.
2. Membaca doa yang diajarkan Malaikat Jibril
Malaikat Jibril pernah mengajarkan Rasulullah SAW sebuah doa yang paling ditakuti oleh jin dan setan.
Doa tersebut disampaikan ketika Nabi Muhammad didatangi jin Ifrit yang membawa obor api di tangannya pada suatu malam.
Malaikat Jibril berkata, Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati? (HR. Malik, an-Nasai, ath-Thabrani, dan yang lain).
Setelah Nabi Muhammad SAW bersedia, Malaikat Jibril pun membacakan doa berikut ini:
. .
Audzu biwajhillahil karim, wabikalimatillahit-tammatil-lati la yujawizuhunna barrun wa fajirun, min syarri ma yanzilu minas-samai, wa min syarri ma yaruju fha, wa min syarri ma dzaraa fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minha, wa min syarri fitanil-laili wan-nahari, wamin syarri thawariqil-laili, wamin syarri kulli tharinin illa thariqan yathruqu bi khairin, ya rahman.
Artinya: Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampauinya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Dzat yang maha penyayang.
3. Membaca surat Al Baqarah ayat 284-286
Lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ard; wa in tubduu maa fiii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihil laa; fayaghfiru li mai yashaaa\'u wa yu\'azzibu mai yashaaa u;wallaahu \'alaa kulli shai in qadiir. (284)
Aamanar-Rasuulu bimaaa unzila ilaihi mir-Rabbihii walmu\'minuun; kullun aamana billaahi wa Malaaa\'ikathihii wa Kutubhihii wa Rusulih laa nufarriqu baina ahadim-mir-Rusulihii wa qooluu sami\'naa wa ata\'naa ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal-masiir. (285)
La yukallifullahu nafsan illa wusaha, laha ma kasabat wa alaiha maktasabat, rabbana la tu\'akhizna in nasina au akhta\'na, rabbana wa la tahmil alaina isran kama hamaltahu alal-lazina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih(i), wafu anna, wagfir lana, warhamna, anta maulana fansurna alal qaumil-kafirin. (286)
Artinya: Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (284). Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur\'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali. (285). Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. (286).
4. Membaca ayat kursi
Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa takhudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfau inda Huu, illa bi idznih, yalamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ilmi Hii illaa bi maa syaa, wa sia kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal aliyyul adziiim.
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal, lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. (QS. Al Baqarah: 255).
5. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Dalam sebuah hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai berkata bahwa tiga surat, yakni surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas mampu melindungi seseorang dari jeratan setan yang terkutuk. Oleh sebab itu, baca ketiga surat tersebut setelah selesai shalat fardhu.
Demikian cara menghilangkan orang yang terkena pelet cinta. Semoga kita dapat terhindar dari perbuatan syirik.







