Pengertian Love Scamming dan Ciri-cirinya, Penipuan Online Berkedok Asmara
JAKARTA, iNews.id - Pengertian love scamming dan ciri-cirinya akan dibahas kali ini. Di era teknologi seperti sekarang ini semua cara dapat dilakukan melalui daring alias online, termasuk mencari pasangan.
Seperti diketahui banyak aplikasi kencan online yang digunakan sebagian orang sekedar untuk mencari pasangan maupun teman dekat. Saat ini beberapa aplikasi kencan online digandrungi para muda-mudi.
Akan tetapi pencari pasangan yang menggunakan aplikasi kencan online patut waspada. Sebab melalui aplikasi tersebut bahaya selalu mengintai bukan tidak mungkin jika pengguna akan terkena love scamming alias penipuan berkedok asmara.
Pengertian Love Scamming
Love scamming atau bisa disebut dengan romance scam adalah salah satu jenis penipuan modern saat ini dimana penipu mencoba untuk memanipulasi perasaan korbannya di aplikasi kencan online dengan cara menjalin percintaan semu dan palsu.
Berbagai cara dilakukan pelaku love scamming. Pertama-tama dia berpura-pura tertarik kepada korban dan ingin menjalin hubungan baik dengannya. Untuk membangun ikatan emosional, pelaku memberikan janji-janji romantis, gombalan, perhatian dan pujian kepada korban.
Untuk tergat love scamming ini, pelaku menargetkan korban yang labil dalam emosional dan tengah mencari pasangan aplikasi kencan online. Sebelum itu pelaku telah menyusun rencana sebaik dan sesempurna mungkin untuk bisa melakukan kejahatan kepada korban, termasuk menguras harta.
Agar pendekatan pertama berhasil, biasanya pelaku memberikan profil dan foto yang mengaku-ngaku sebagai orang sukses dan menyampaikan berbagai pencapaian kesuksesannya dalam beberapa waktu terakhir.
Akan tetapi banyak dari pelaku love scamming yang tidak melapor ke polisi. Berbagai alasan mengapa mereka melakukan hal itu salah satunya adalah merasa malu dan takut mendapatkan perundungan dari lingkungan sekitar.
Ciri-ciri Love Scamming
Menurut Scamwatch Australia, Jumat (8/9/2023) adapun berbagai ciri-ciri love scamming diantaranya:
1. Profil media sosial pelaku tidak konsisten dan selalu berganti-ganti foto profil.
2. Tanpa pikir panjang pelaku langsung menyatakan cinta kepada korban dalam waktu perkenalan yang singkat.
3. Pelaku selalu mengatakan janji-janji manis kepada korban.
4. Setelah mendapat kepercayaan, pelaku berani meminjam sejumlah uang kepada korban.
5. Pelaku meminta lebih dari apa yang sudah diberi, tak sedikit yang berujung pada kekerasan seksual.


