Viral, Foto Burung Kuntul dengan 3 Latar Warna Berbeda Bukan Hasil Rekayasa

TOKYO, iNews.id - Foto burung kuntul yang sedang mencari makan di rawa-rawa Jepang menjadi viral di dunia karena tampil dengan tiga latar warna. Media-media seni fotografi internasional menyebut foto tersebut asli, bukan hasil rekayasa.

Berbagai media, termasuk My Modern Met dari Amerika Serikat dan asal Inggris indy100, menyebut foto itu asli. Foto tersebut diambil oleh Kenichi Ohno (79) di Prefektur Saitama. Sekilas tampak seperti foto komposit.

Garis tajam membelah bingkai menjadi dua, namun burung itu berjalan di zona dua warna, yakni oranye di sebelah kanan dan biru di sebelah kiri. Bagian kanan terbagi lagi menjadi atas dan bawah yang menciptakan ilusi cakrawala. Tak heran jika foto itu diberi judul \'Hedatari\' atau \'Seperasi\'. Posting-an foto tersebut di platform X, sebelumnya bernama Twitter, sudah dilihat hampir 6 juta kali.

Ohno mengatakan kepada surat kabar Jepang, Asahi Shimbun, dia memotret sekitar 20 foto burung kuntul. Saat memotret dia belum sadar ada keanehan pada hasil jepretannya. Namun dia terkejut setelah melihat hasilnya di komputer.

Onho juga tak menyangka foto itu akan menjadi viral dan mendapat banyak respons di media sosial.

Pensiunan yang sudah menggeluti fotografi selama 10 tahun itu menjelaskan, bagian kanan foto sebenarnya dinding beton pintu air yang menyembul dari dalam air. Sementara separuh bagian kanan bawah adalah pantulan cahaya dari dinding ke permukaan air. Sementara biru pada bagian kiri adalah warna asli air di rawa tersebut.

Profesor Aydar Akhatov, pakar ekonomi lingkungan yang tinggal di Rusia, mengunggah versi foto yang telah diedit untuk membantu netizen membongkar misteri foto itu.

Banyak netizen berterima kasih kepada Akhatov, beberapa di antaranya mengungkapkan putus asa untuk mencari tahu penjelasannya. Meski demikian, sebagian netizen masih terus mempertanyakan, bagaimana mungkin tembok memantulkan warna berbeda.

Hasil dari karyanya itu, Ohno menerima penghargaan dalam kontes foto alam ke-39 di Jepang yang diselenggarakan Asosiasi Masyarakat Fotografi Seluruh Jepang pada Juli tahun lalu.

Saya mencoba memotret foto serupa tapi tidak bisa lagi. Saya merasakan dari lubuk hati, fotografi adalah bentuk seni yang mencirikan perjumpaan secara kebetulan, kata Ohno, mengomentari fotonya.