Mahathir Bela-belain Nyoblos Pileg Malaysia meski Baru Keluar RS, Pilih Partai Lawan Anwar Ibrahim
ALOR SETAR, iNews.id - Mahathir Mohamad memberikan suaranya di Kedah, Malaysia, dalam pemilihan anggota legislatif (pileg) negara bagian pada Sabtu (12/8/2023). Malaysia menggelar pileg di enam negara bagian, yakni Selangor, Penang, Negeri Sembilan, Kedah, Kelantan, dan Terengganu, untuk menentukan anggota DPRD setempat.
Hasil pileg ini juga bisa menjadi gambaran peta kekuatan politik di daerah setelah Anwar Ibrahim, dari koalisi Pakatan Harapan (PH), memenangkan pemilu pada Nobvember 2022 lalu.
Kehadiran Mahathir di TPS juga menjadi sorotan karena pada awal bulan ini dia dirawat di Institut Jantung Nasional selama 3 hari. Kondisi kesehatan pria 98 tahun itu memicu pertanyaan publik karena Mahathir sudah beberapa kali masuk-keluar rumah sakit sejak 2022.
Dalam pileg kali ini, Mahathir memberikan suara untuk aliansi oposisi Perikatan Nasional (PN). Kedah dikuasai oposisi PN, di samping Kelantan dan Terengganu.
Dia juga yakin PN akan bisa memetik kemenangan di wilayah yang dikuasai PH, seperti Selangor dan Negeri Sembilan.
Permintaan Unik Foo Fighters Jelang Konser di Jakarta: Jet Pribadi hingga Bak Mandi Khusus
Kita punya peluang (untuk menang). Kelantan dan Terengganu akan dimenangkan oleh PN di bawah PAS (Parti Islam SeMalaysia). Kita masih punya peluang di Selangor dan Negeri Sembilan, tuturnya, dikutip dari The Star.
Sementara untuk Penang, lanjut Mahathir, sulit untuk direbut. Tak banyak daerah yang bisa dimenangkan PN.
Hampir 9,7 juta warga Malaysia terdaftar untuk mengikuti pileg di enam negara bagian. Mereka memilih untuk 245 kursi parlemen negara bagian.
Beberapa lembaga survei memperkirakan, koalisi PH yang dipimpin PM Anwar Ibrahim serta mitranya dari Barisan Nasional (BN) akan mempertahankan kekuasaan di Selangor, Penang, dan Negeri Sembilan. Sementara itu PN akan tetap dominan di Kedah, Kelantan, dan Terengganu.
Menurut Mahathir, jika PH kalah di tiga negara bagian yang dikuasainya, ini menjadi sinyal kuat penolakan rakyat dan harus disikapi secara serius.
Jika (penolakan) terjadi di tingkat negara bagian, ada kemungkinan juga terjadi di tingkat federal (pusat), katanya.
Meski demikian dia mencatat bahwa UMNO, partai pendukung utama koalisi BN, sebelumnya menang dalam pileg di Melaka dan Johor. Hanya saja BN kalah telak dalam pemilu pusat pada November tahun lalu.
Jadi kita tidak bisa menganggapnya sebagai indikator yang akurat, ujar mantan PM Malaysia itu.
Hasil pileg di enam negara bagian tidak akan memengaruhi perolehan suara di parlemen pusat Dewan Rakyat. Dua per tiga kursi Dewan Rakyat dikuasai pemerintahan bersatu yang dipimpin PH.