7 Dalil Tentang Sifat Siddiq: Pengikut Setia Allah dan Rasulnya
Sifat siddiq merupakan sebuah istilah yang memiliki makna jujur dan benar. Istilah ini digunakan dalam konteks agama, terutama dalam Agama Islam, untuk menggambarkan sifat-sifat wajib dari para Rasul yang harus dipercayai oleh setiap Muslim. Menurut para ulama, sifat siddiq ini memiliki beberapa pengertian.
Salah satunya adalah mempercayai bahwa para Rasul adalah orang yang wajib bersifat benar dan jujur dalam perkataan dan perbuatannya, sejalan dengan ajaran yang dibawa dan tidak bertentangan dengan ajaran Allah SWT.
Kejujuran memang merupakan sesuatu yang sangat disukai dalam Agama Islam. Terdapat banyak dalil tentang sifat siddiq yang menganjurkan umat Islam untuk selalu berperilaku jujur dan menjelaskan bahwa sifat ini dimiliki oleh para Rasul.
Berikut beberapa ayat Al-Quran dan hadits yang menjelaskan sifat siddiq, mengutip jurnal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dan sumber lain pada Selasa (1/8/2023).
Dalil Tentang Sifat Siddiq

Q.S. An-Nisa Ayat 69
Dituduh Nikita Mirzani Jual Produk Berbahaya, Reza Gladys Langsung Buat Booth di Acara BPOM
Artinya: Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Q.S. Al-Maidah Ayat 75
Artinya: Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka).
Q.S. Maryam Ayat 41
Artinya: Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur\'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.
Q.S. Al-Hadid Ayat 19
Artinya: Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.
H.R. Ahmad No. 1.630
Artinya: Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu, sesungguhnya kejujuran itu membawa pada ketenangan dan kebohongan itu membawa pada keraguan."
H.R Muslim No. 4.671
Artinya: Rasulullah shallallahu \'alaihi wasallam bersabda: Janganlah kalian berlebihan, tempuhlah kejujuran dan perbaikilah dirimu. Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim itu adalah sebagai penghapus dosa, termasuk pula jika ia terantuk batu ataupun tertusuk duri.
H.R. Bukhari No. 5.629
Artinya: Nabi shallallahu \'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta."









