Sejarah dan Riwayat Hidup Chairil Anwar, Penyair Puisi Berjudul Aku

Sejarah dan Riwayat Hidup Chairil Anwar, Penyair Puisi Berjudul Aku

Seleb | BuddyKu | Kamis, 27 Juli 2023 - 13:48
share

JAKARTA, celebrities.id - Sejarah dan riwayat hidup Chairil Anwar menarik untuk diulas. Penyair yang terkenal dengan puisi berjudul Aku ini memiliki peran penting pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Nama Chairil Anwar tentu sudah tidak asing dalam dunia sastra Indonesia. Penyair kelahiran Medan ini dikenal sebagai pelopor puisi modern Indonesia Angkatan 45.

Berikut celebrities.id telah merangkum dari beberapa sumber pada Kamis (27/7/2023) terkait sejarah dan riwayat hidup Chairil Anwar.

Sejarah dan Riwayat Hidup Chairil Anwar

Melansir dari laman resmi Ensiklopedia Kemdikbud, Chairil Anwar merupakan seorang penyair terkemuka Indonesia. Dia bersama rekannya bernama Asrul Sani dan Rivai Apin memperoleh julukan menjadi pelopor Angkatan 45 dalam Sastra Indonesia.

Chairil Anwar lahir pada tanggal 22 Juli 1922 di Medan, Sumatra Utara. Dia adalah seorang putra dari pasangan Teoloes bin Haji Manan (Ayah) dan Saleha (Ibu), yang keduanya berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

Chairil Anwar diketahui menganyam pendidikan SD di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS), Medan pada masa jajahan Belanda. Setelah tamat, penyair ini melanjutkan ke sekolah SLTP Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Medan.

Namun, Chairil Anwar tidak menamatkan pendidikannya dan memilih menjadi seniman sejak usia 15 tahun. Setelah orang tuanya bercerai saat dirinya berusia 19 tahun, Chairil bertekad pindah ke Batavia (Jakarta) untuk belajar sastra secara otodidak.

Di sepanjang masa muda Chairil Anwar menghidupi diri dengan menulis syair. Hingga pada Maret 1948 dirinya memiliki kesempatan untuk berkarya menjadi redaktur majalah Gema Suasana. Namun, dirinya memilih untuk keluar dari pekerjaan itu dan berpindah di majalah Siasat sebagai pengasuh rubrik kebudayaan "Gelanggang" bersama dengan Ida Nasution, Asrul Sani, dan Rivai Apin.

Saat itu masa kejayaan Chairil Anwar mulai meningkat seiring berjalannya waktu. Pria kelahiran Medan ini diperkirakan telah menulis sebanyak 96 karya, termasuk 70 puisi.

Meski begitu, Chairil Anwar selalu tidak merasa puas dengan pencapaiannya. Hingga terbesit dalam pikirannya, Chairil Anwar berencana akan mendirikan sebuah majalah kebudayaan yang bernama "Air Pasang" dan "Arena". Namun, rencana itu belum juga terwujud hingga Chairil Anwar meninggal dunia.

Topik Menarik