Mengenang Aktor Antagonis Muni Cader Artis Lawas Era 50-an, Mulai Karier Figuran hingga Jadi Legendaris
JAKARTA, iNews.id - Sejak dulu, Indonesia selalu melahirkan artis-artis yang bertalenta dan luar biasa. Tidak heran bila banyak artis legendaris yang karyanya tetap dikenang meskipun mereka sudah tiada.
Salah satunya, Muni Cader, aktor era 1950-an yang dikenal dengan peran antagonis.
Aktor kelahiran 2 Februari 1932 ini adalah salah satu aktor legendaris yang cukup terkenal. Dia mencintai dunia seni sejak duduk di bangku sekolah, di mana saat itu dirinya sering menulis cerita pendek di majalah.
Muni Cader mengawali karier dengan bermain film berjudul Djelita sebagai figuran di era awal 1950-an. Kemudian dia mendapat banyak tawaran film lainnya, seperti Pangeran Hamid, Mr X, Selamat Tinggal Kekasih, Bayi Ajaib dan masih banyak lagi.
Di tengah puncak kariernya, pemilik nama lengkap Muni Abdul Kadir itu memilih untuk vakum dari dunia hiburan. Dia mulai menekuni dunia bisnis sebagai eksportir teh.
Setelah kurang lebih 16 tahun menghilang dari dunia hiburan, pada 1971 dia kembali bermain di film Kekasihku Ibuku dan Cinta Terbatas. Kemudian dia bermain di beberapa judul film lainnya seperti Hanya Satu Jalan, Akan Kulepaskan, Angkara Murka, Si Comel, Prahara, Pembalasan Si Pitung, dan Godaan Tuyul.
Selain menjadi aktor, Muni juga pernah menjadi pimpinan unit dan pembantu sutradara. Di industri hiburan, Muni juga bukan aktor sembarangan. Dia banyak belajar teori akting dari membaca buku bahasa Belanda.
Muni juga menguasai akting dan memperhatikan akting dari sisi ilmiah. Saat akan bermain film, dia selalu menanyakan kepada kameramen tentang lensa yang digunakan untuk menyusun aktingnya dalam sebuah grafik sesuai teori.
Selama kariernya, Muni sudah bermain sekitar 70-an judul film. Dalam Festival Film indonesia tahun1989, dia masuk dalam nominasi Pemeran Pembantu Pria Terbaik dalam film Nusa Penida.
Selain film, Muni Cader juga sempat membintangi sejumlah sinetron populer Tanah Air. Di antaranya saja, Singgasana Brama Kumbara, Wiro Sableng, Janjiku, dan sinetron terakhirnya Jaka Gledek yang tayang tahun 2000.
Alasan Na Daehoon Mantap Ceraikan Jule
Sementara itu, film terakhirnya yakni Perempuan di Persimpangan Jalan yang tayang tahun 1993. Hingga pada 6 September 2001, Muni Cader meninggal dunia di usia 69 tahun.







