Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar versi RE

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar versi RE

Seleb | BuddyKu | Minggu, 16 Juli 2023 - 13:32
share

www.gwigwi.com Berbagai jagoan franchise Resident Evil; Leon S. Kennedy (Matthew Mercer), Jill Valentine (Nicole Tompkins), Rebecca Chambers (Erin Cahill) Chris Redfield (Kevin Dorman) dan saudarinya, Claire Redfield (Stephanie Panisello) bekerja sama mengatasi bioterorisme (serangan teror menggunakan senjata biologi seperti virus, monster, etc) di Pulau Alcatraz, San Fransisco.

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Film ini adalah kali pertama mereka semua berada dalam satu frame dan filmmakernya mencoba memaksimalkan hal tersebut. Salah satunya dengan memberi naratif yang lebih sederhana bertujuan untuk memberi banyak ruang para karakter favorit fans ini berinteraksi dan beraksi.

Tak ada lagi pretensi membahas politik seperti di RE: DAMNATION (2012) atau menghabiskan waktu untuk karakter non favorit seperti di RE: DEGENERATION (2008). Plot ala film action kelas B n there you go. Lagipula toh gim-gim Resident Evil biasanya memang plot sederhana jadi pas saja.

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Alurnya dengan demikian mengalir lebih enak, ketegangan dan aksi keren cepat diberikan, tak terbebani pretensi untuk lebih berbobot dengan dramatisasi berlebihan di mana franchise film CG RE ini sering gagal juga dan berasa mudah dinikmati bahkan oleh penonton awam. Walaupun tak diyana filmnya berakhir sebagai bang for a buck saja tanpa banyak isi.

Untuk film hero ngumpul ala Avengers, agak aneh juga melihat interaksi antar mereka agak kurang; Chris dan Claire kakak adek yang lama tak bertemu sejak gim RESIDENT EVIL: CODE VERONICA (2000) tapi tak ada hal yang mereka bisa bicarakan. Sekedar pelukan saja tidak ada. Bisa jadi ada penonton awam yang tidak tahu mereka bersaudara.

Hal ini seaneh apabila Thor dan Loki MCU bertemu lagi dan mereka cuma say, Hi saja tak lebih.

Begitu pula peran Rebecca Chambers yang biasa saja dan mudah sekali digantikan karakter baru lain.

Memang terkesan filmmaker hanya cari alasan mereka kumpul untuk fan service.

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Review Film Resident Evil: Death Island, Avenger Alakadar Versi Re

Penyebab utamanya adalah kurangnya Capcom, pembuat gimnya, memberi watak dan kepribadian yang mencolok untuk beberapa karakter ini sedari awal dulu. Hingga tak aneh bila filmmakernya merasa kesulitan membuat pertemuan mereka bermakna baik secara drama atau sekedar komedi atau momen hangat.

Adalah Jill dengan desain baru dari gim RE 3 (2020) yang lebih mendapat fokus mungkin dengan tujuan memperkenalkannya pada audiens film CG. Paska dia dicuci otak oleh antagonis Albert Wesker di gim RE 5 (2009), Jill menjadi lebih bernafsu dalam beraksi yang dikhawatirkan Chris. Nah, barulah interaksinya berisi. Sama juga ketika Leon bercanda jayus khas dia yang diperkenalkan di gim RE 4 (2004) dengan Jill yang bingung bagaimana menjawabnya.

Fokus pada Jill ini sebenarnya oke hanya saja, kepribadian Jill pada akhirnya tak memiliki keunikan di antara sederet tipikal karakter strong woman yang coba dijual Hollywood belakangan ini. Tough girl dan serius no nonsense yang sudah terlalu sering ditunjukkan. Moga nantinya ketemu pembedanya.

RESIDENT EVIL: DEATH Island kayaknya sudah memiliki formula yang bisa diikuti film-film selanjutnya; plot sederhana, porsi memberi motivasi untuk prota dan antagonis secukupnya, bangun ketegangannya oke dan aksi keren. Namun untuk mereka keluar dari ranah fan service, mereka perlu eksperimen lebih lagi.

Unnecessary strong languages. Definitely not for kids.

Topik Menarik